Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tanjung Harapan Meranti Dialihkan ke Jalur Internasional


Selasa, 31 Agustus 2021 - 20:06:07 WIB
Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tanjung Harapan Meranti Dialihkan ke Jalur Internasional Salah seorang warga sedang berada di pelabuhan domestik Tanjung Harapan Meranti./foto:antara.

RIAUIN.COM - Pelabuhan domestik Tanjung Harapan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti ditutup sementara pasca ambruknya tiang pancang sisi kanan ponton, Selasa (17/8) lalu.

Sehingga, aktivitas bongkar muat barang-barang dan turun naiknya penumpang dari kapal yang bersandar terpaksa dialihkan ke ponton pelabuhan sebelahnya di jalur internasional.

Atas pengalihan fasilitas sandar kapal domestik di jalur Internasional, KSOP Selatpanjang harus menerapkan sistem first in first out atau buka tutup. 

Dampak sistem tersebut tak jarang menimbulkan antrean antara jalur homebase dan transit kapal laut karena badan ponton jalur internasional tergolong kecil dan cukup menampung satu kapal untuk bersandar. 

Selain itu, kondisi ponton jalur internasional juga tampak cukup mengkhawatirkan untuk dimaksimalkan dalam pelayanan sandar kapal. Terutama kapal dengan GT (gross tonnage) besar seperti kapal ferry. Bahkan, fasilitas terkait pernah ditutup dan tidak difungsikan karena ada keretakan dan tiang pancang yang miring.  

Pasca kejadian tersebut, operasional pelabuhan di Tanjung Harapan ini dikabarkan bakal ditutup sepenuhnya. Namun rencana tersebut tidak ditampik oleh pihak PT Pelindo Tj Balai Karimun, melalui Indra Andriansah sebagai kepala kantor bantu di Selatpanjang kepada wartawan, Selasa siang. 

"Iya tapi masih rencana. Untuk upaya penutupan sementara dilakukan setelah melihat kondisi terkini, guna menghindari terjadinya kejadian yang tak diinginkan," ujarnya.

Mengenai rencana itu, saat ini ia mengaku sedang melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait mencari alternatif pelabuhan sementara untuk pengalihan operasional seluruh armada. 

"Belum tahu kapan. Tapi saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan KSOP, Dinas Perhubungan dan pihak terkait untuk mencari alternatif terbaik. Nanti kalau telah menerima gambaran pasti akan kami kabarkan kembali," ujarnya.--nal.