Takut Dipukuli Taliban, Ibu di Afghanistan Lempar Bayi ke Tentara Asing


Jumat, 20 Agustus 2021 - 14:26:43 WIB
Takut Dipukuli Taliban, Ibu di Afghanistan Lempar Bayi ke Tentara Asing Ilustrasi ibu Afganistan sedang mengendong bayinya.

RIAUIN.COM - Sejumlah ibu di Afghanistan rela memanjat tembok bandara demi menyerahkan bayi mereka ke tentara negara-negara asing yang berjaga. 

Para perempuan itu takut karena Taliban terus memukuli mereka saat berupaya kabur dari Afghanistan.
Pemandangan itu masih melekat di benak para tentara Inggris yang bertugas di Afghanistan. Mereka bahkan mengaku tak kuasa menahan tangis ketika mengingat kejadian-kejadian tersebut.

"Para ibu itu putus asa. Mereka dipukuli Taliban. Mereka berteriak, 'Selamatkan bayi saya,' dan melemparkan bayi mereka ke arah kami. Beberapa bayi jatuh ke kawat berduri," ujar salah satu tentara Inggris kepada The Independent.

Ia kemudian berkata, "Yang terjadi sangat memilukan. Pada malam hari, tak ada satu pun orang di antara kami yang tak menangis."

Menurut para tentara Inggris tersebut, pemandangan seperti itu sudah menjadi hal biasa di sekitar bandara. Salah satu lokasi paling panas terdapat di sekitar Hotel Baron, di mana Inggris membuka posko bagi warga Afghanistan yang meminta bantuan evakuasi.

Sejumlah negara lain, seperti Amerika Serikat, juga membuka posko penampungan warga Afghanistan yang meminta bantuan di sekitar area hotel tersebut.

Di sepanjang jalan dari posko-posko tersebut menuju bandara, para anggota Taliban berjaga sambil menenteng senapan AK-47. Mereka memastikan semua warga yang lewat sudah memiliki persyaratan lengkap. Di sanalah pemukulan kerap terjadi.

Kadang kala, para anggota Taliban itu melempar tatapan bengis ke arah tentara Inggris. Namun, menurut salah satu tentara Inggris, tak ada insiden berarti antara mereka dan Taliban.

Peristiwa pemukulan para warga Afghanistan ini juga sampai ke telinga pemerintah Amerika Serikat. Penasihat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, mengaku akan mengontak Taliban, karena kelompok itu sudah berjanji bakal menjaga keamanan para warga yang mau dievakuasi.

"Kami memantau ketat semuanya dan sangat fokus agar Taliban benar-benar memegang janjinya," ucap Sullivan, sebagaimana dilansir The Guardian.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, lantas mengeluarkan ancaman jika sampai Taliban tak memenuhi janjinya.

"Konsekuensinya adalah penggunaan kekuatan militer AS. Kami sudah menegaskan itu," katanya.

Meski demikian, mantan pejabat Kementerian Luar Negeri AS, Rina Amiri, menganggap Negeri Paman Sam tak cukup berupaya untuk menjamin keselamatan warga Afghanistan, terutama perempuan.

"Tempat paling berbahaya di Afghanistan saat ini adalah bandara Kabul. Sangat menjengkelkan AS dan komunitas internasional menempatkan para perempuan di posisi harus membahayakan tak hanya nyawa mereka, tapi juga anak-anak dan keluarganya demi menyelamatkan diri," tutur Amiri kepada The New York Times.

**Tulisan ini merupakan bagian dari kumpulan artikel dalam Fokus: “Perempuan Afghanistan dalam Cengkeraman Taliban”.--nal.