FKPT Riau Ajak Warga Binaan Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru Perkuat Nilai-Nilai Pancasila


Kamis, 17 Juni 2021 - 09:23:21 WIB
FKPT Riau Ajak Warga Binaan Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru Perkuat Nilai-Nilai Pancasila H Eka Putra dan pelaksanaan kegiatan Komsos Kodim 0301 Pekanbaru di Rumah Tahanan Kelas IIA Sialang Bungkuk Pekanbaru. F: Istimewa

RIAUIN.COM -  Tindakan kekerasan atau radikalisme merupakan suatu paham yang menghendaki adanya perubahan atau pergantian terhadap suatu sistem di masyarakat sampai ke akarnya dengan menggunakan cara-cara kekerasaan. Aksi kekerasan yang terjadi selama ini mayoritas dilakukan oleh kelompok orang yang mengatasnamakan agama dengan menyalahartikan sejumlah pengertian kebaikan untuk dijadikan dalil untuk melakukan tindakan kekerasan. 

"Semua aksi kekerasan yang atas nama agama sangat tidak dibenarkan, baik menurut hukum agama dan negara. Dan, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT lahir untuk meluruskan kekeliruan yang masih ada di tengah masyarakat, bahwa tidak ada agama yang mengajarkan terorisme dan terorisme sesungguhnya tidak beragama," kata Ketua Bidang Media Massa, Humas dan Hukum Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Riau, H Eka Putra ST MSc saat menjadi pemateri Pembinaan Komsos Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme Kodim 0301/PBR di Rumah Tahanan Kelas IIA Sialang Bungkuk Pekanbaru, Rabu (16/5/2021).

Disampaikan Eka Putra, FKPT merupakan bentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di setiap provinsi di Indonesia. Forum berbasis kekuatan masyarakat ini diharapkan bisa menjadi perpanjangan tangan BNPT guna mencegah aksi terorisme dan radikalisme yang berpotensi merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Masalah radikalisme dan terorisme saat ini, kata wartawan senior yang juga akademisi di Universitas Muhammadiyah Riau ini, memang sudah marak terjadi di mana-mana, termasuk di Indonesia sendiri. Pengaruh radikalisme yang merupakan suatu pemahaman baru yang dibuat-buat oleh pihak tertentu mengenai suatu hal, seperti agama, sosial, kebudayaan, dan politik, seakan menjadi semakin rumit karena berbaur dengan tindak terorisme yang cenderung melibatkan tindak kekerasan. 

"Radikalisme lahir dari sikap inteloran dari setiap individu atau kelompok masyarakat. Sikap intoleran ini dengan mudah memusuhi sesuatu yang tidak sepaham dengannnya. Intoleran yang dipupuk akan melahirkan sikap radikalisme. Kemudian dari radikalisme baru kemudian menjadi terorisme. Berbagai tindakan teror yang memakan korban jiwa seakan menjadi cara dan senjata utama bagi para pelaku radikal dalam menyampaikan pemahaman mereka dalam upaya untuk mencapai sebuah perubahan," jelas Eka Putra.

Untuk itu, Eka Putra menyebutkan beberapa cara dalam mencegah radikalisme agar tidak semakin menjamur. Antara lain memahamkan ilmu pengetahuan dan keagaman dengan baik dan benar, cerdas dalam bermedia sosial, awas terhadap lingkungan sosial khususnya kelompok masyarakat yang ekslusif, dan merefresh kembali nilai-nilai Pancasila pada setiap warga negara.

"Nah pada poin terakhir ini, saya hadir di hadapan bapak-bapak, abang-abang dan adik-adik yang sekarang menjadi warga binaan di Rutan Sialang Bungkuk ini. Semua kita tahu bahwa Pancasila memiliki nilai-nilai yang luar biasa yang jika kita terapkan dengan baik maka tujuan berbangsa dan bernegara ini akan dapat kita capai. Salah satunya adalah mengaktifkan kembali pemahaman kita tentang nilai-nilai Pancasila tersebut, khususnya wawasan nusantara. Wawasan nusantara adalah cara pandang kita terhadap bangsa dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan kita," jelas alumnus Lemhannas PPRA 51 ini.

Sementara itu, Komandan Kodim 0301/PBR yang diwakili Danramil 04/Lima Puluh Kapten Arh Antoni saat membuka kegiatan mengatakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang mengambil tema "Meneguhkan Toleransi Mencegah Radikalisme/Separatisme" yang secara rutin dilaksanakan Kodim 0301/PBR dalam rangka pembinaan teritorial dengan warga masyarakat binaannya. 

"Kegiatan Komsos mencerminkan rasa kemanunggalan TNIkepada masyarakat wilayah binaannya sehingga dapat mengetahui perkembangan situasi di wilayah binaan. Dengan adanya interaksi komunikasi dengan warga akan semakin mempererat hubungan TNI dengan rakyat dalam mewujudkan kemanunggalan tersebut," kata Kapten Arh Antoni. - tra