Rapat pleno DPD II Partai Golkar Kabupaten Siak Diwarnai Aksi Kericuhan


Selasa, 08 Juni 2021 - 14:24:32 WIB
Rapat pleno DPD II Partai Golkar Kabupaten Siak Diwarnai Aksi Kericuhan Sejumlah kader Partai Golkar menggelar aksi protes di depan sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Siak, Riau, Jalan Raja Kecik, Kota Siak Sri Indrapura, Senin (7/6/2021)/foto:scr

RIAUIN.COM  - Sejumlah kader Partai Golkar menggelar aksi protes di depan sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Siak, Riau, Jalan Raja Kecik, Kota Siak Sri Indrapura, Senin (7/6/2021).

Aksi protes dilakukan karena sejumlah kader mendapat informasi bahwa pengurus DPD II Golkar Siak menggelar rapat pleno pergantian Ketua DPRD Siak Azmi dengan Ketua DPD Golkar Siak, Indra Gunawan yang juga anggota DPRD Siak.

Massa yang mengatasnamakan diri sebagai Kader Penyelamat Partai Golkar Siak itu cekcok dengan pengurus DPD Golkar Siak. Aksi saling dorong pun terjadi di kantor tersebut. Sejumlah kader berorasi dan membentangkan spanduk yang bertuliskan Cukup Pilkada Yang Kalah Jangan Pilpres Kalah juga terbentang di sana.

Koordinator aksi, Agus Saputra mengatakan rapat pleno pergantian Ketua DPRD Siak itu merupakan siasat jahat dari Ketua DPD Golkar Siak Indra Gunawan dan pengurus DPD Golkar Riau. Soalnya, mekanisme yang dilakukan menyalahi aturan partai. 

"Dasar penggantian Azmi sebagai Ketua DPRD Siak tidak didasari atas kesalahan dan pelanggaran sama sekali. Selama ini Azmi telah menunjukkan loyal dan dedikasinya baik moril maupun materil terhadap partai. Contohnya saat Pilkada Siak 2020 lalu, Azmi telah menyumbangkan tenaga dan materil untuk memenangkan calon yang didukung partai," kata Agus.

Rapat pleno ini dihadiri oleh Wakil Ketua Bapilu Golkar Riau Ihsan dan sejumlah pengurus inti Golkar Riau lainnya.

Ihsan dan Indra Gunawan merupakan orang dekat Ketua Golkar Riau yang juga Gubernur Riau, Syamsuar. Kedua orang tersebut juga sempat beberapa kali diperiksa oleh Jaksa dalam kasus dugaan korupsi Bansos Kabupaten Siak.

Jika memang terdapat kesalahan dan pelanggaran, kata Agus, semestinya pengurus partai memproses Azmi dengan mekanisme yang diatur dalam partai sebagaimana diatur dalam PO Nomor 13 DPP Partai Golkar.

Agus melanjutkan, rapat pleno yang dibikin oleh DPD Golkar Siak dan Riau ini merupakan cara mempecah-belah kader diakar rumput. Hal ini kata Agus sangat merugikan Golkar terutama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

"Tentu, Partai Golkar akan terpecah belah di Pilpres dan Pilkada 2024. Ini sangat rugi dan kita menolak keras upaya-upaya pemecah belah Partai Golkar di Kabupaten Siak. Mereka itu hanya mementingkan kepentingan mereka. Tidak membesarkan partai. Kan sudah tahu, Pak Ketum (Airlangga) mau Capres/Cawapres. Tapi, kalau kayak gini, yang rugi itu ketum," kata Agus.

"Cukup sudah pengalaman pahit kekalahan Pilkada serentak 2020, Golkar di Riau kalah telak, jangan hancurkan Golkar menjadi lebih hancur lagi ke depannya di Riau ini Pak Syam," kata dia. -dn