HIPMI Inhu Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Sistem Pembayaran Digital QRIS


Jumat, 07 Mei 2021 - 19:30:17 WIB
HIPMI Inhu Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Sistem Pembayaran Digital QRIS Foto bersama usai mengikuti sosialisasi pembayaran sistem digital yang ditaja Bank Indonesia./foto:argus.

RIAUIN.COM - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Pekanbaru bekerjsama dengan Koperasi Jasa Serikat Niaga Nusantara menggelar sosialisasi sistem pembayaran digital Quick Respon Indonesia Standar (QRIS) yang dilaksanakan di Wisma Five Boyz Jalan Lintas Pematang Reba, Rengat, Kabupaten Inhu.

Pengurus BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah satu peserta yang yang hadir secara fisik dalam sosialisasi tersebut.

"Iya, kita merupakan salah satu yang menjadi pesertanya dan peserta yang lainnya berasal dari pelaku-pelaku UKM," kata Ketua BPC HIPMI Inhu, Raja Irwan Toni, Jumat (7/5/2021).

Dikatakan mantan Ketua Komisi III DPRD Inhu ini, sosialisasi sistem pembayaran digital QRIS yang ditaja Bank Indonesia (BI) digelar pada Rabu (5/5/2021) kemarin, secara virtual.

Adapun salah seorang narasumber dalam kegiatan ini adalah Anggota Komisi XI DPR RI Marsiaman Saragih.

Saat menyampaikan sambutan, kata Toni, Marsiaman Saragih menyampaikan inisiatif BI mengembangkan dan mengaplikasikan sistem pembayaran digital QRIS bagi dunia usaha perlu mendapat dukungan semua pelaku usaha.

“Pasar bukan saja ajang jual beli kebutuhan sehari-hari, tetapi juga wadah bersosialisasi masyarakat,” katanya.

“Saya berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini, para kader HIPMI nantinya dapat memanfaatkan QRIS untuk kemudahan berusaha dan meningkatkan dan mengembangkan usahanya, baik secara tatap muka maupun online,” tambahnya.

Menurut Marsiaman, QRIS merupakan salah satu upaya untuk keluar dari kesulitan karena wabah Covid-19. Jadi pedagang pasar tradisional dan kelompok-kelompok usaha mikro penting sekali untuk mengetahui teknologi ini agar tidak tertinggal dari pasar modern dan pasar online.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh Pengurus HIPMI Inhu untuk menjadi pelaku sekaligus menjadi gerbong yang bisa mengedukasi masyarakat sampai masyarakat menjadi paham dan dapat menggunakannya,” ujarnya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Teguh Setiadi mengemukakan adanya perubahan perilaku pembayaran digital pembeli Indonesia yang meningkat drastis, yaitu 65 persen, dibanding sebelum terjadi wabah pandemi Covid-19.

“Belakangan penjual semakin banyak yang menempatkan dagangannya di platform digital, baik melalui media sosial biasa maupun aplikasi belanja online,” katanya.

Menurut Teguh Setiadi, belanja tatap muka bukan lagi satu-satunya cara untuk melakukan transaksi saat ini. Karena itulah BI mengembangkan suatu sistem pembayaran digital standar yang disebut QRIS.

“Sistem baru ini merupakan inovasi pembayaran dari BI untuk mendukung usaha mikro,” ungkapnya.

Dijelaskannya, dengan QRIS penjual dan pembeli masih dapat bertransaksi tatap muka namun tetap menjaga jarak dan tidak bertukar uang tunai.

“Pembeli cukup melakukan scan terhadap kode standar yang dimiliki oleh penjual,” terangnya.--argus.