Pemkab Siak Bantu Modal Usaha Keluarga Pra Sejahtera, Akselerasi Penguatan Ekonomi Warga


Rabu, 21 April 2021 - 16:16:14 WIB
Pemkab Siak Bantu Modal Usaha Keluarga Pra Sejahtera, Akselerasi Penguatan Ekonomi Warga Sekdakab Siak, Arfan Usman ketika rapat skema pemulihan ekonomi masyarakat di Kantor Camat Sungai Mandau. | Foto: Istimewa.

RIAUIN.COM- Pemerintah Kabupaten Siak saat ini tengah menyusun skema pemulihan ekonomi bagi keluarga prasejahtera. Langkah ini dilakukan untuk menekan angka kemiskinan, melalui kebijakan penguatan ekonomi masyarakat dengan kegitan usaha dan UMKM.

Sekretaris Daerah kabupaten Siak, Arfan Usman saat pimpin rapat koordinasi pemberdayaan ekonomi keluarga prasejahtera  di Kecamatan Mandau mengatakan, ini merupakan program Bupati Siak dan Wakil Bupati terpilih dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19, termasuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Siak.

"Kegaiatan ini sengaja di rancang oleh Pak Bupati Siak, yang di selaraskan dengan kegaiatan Safari Ramadhan. Begitu seriusnya program ini, Pemkab Siak akan menyalurkan bantuan bagi Program Keluarga Harapan atau PKH, program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin (KM)," ujar Arfan, di aula Kantor Camat  Sungai Mandau, Selasa (20/4/2021).

Pemerintah berupaya bagaimana agar angka Indeks Pembanggunan Manusia IPM bisa naik, dengan mengurangi angka kemiskinan, memperhatikan pendidikan keluarga PKH, kesehatan dan infrastruktur. 

"Visi Pak Bupati ingin menciptakan 1000 UMKM, memperhatikan pendidikan keluarga kurang mampu dengan bantuan beasiswa kuliah, dan bantuan usaha. Makanya kami hadir di sini, ingin mendengarkan secara langsung usulan dari bapak ibu," ujarnya.

Menurut rencana, program ini akan dilaksanakan tahun 2022, dengan menggunakkan sumber pembiayaan melalui anggaran APBD kabupaten, CSR perusahaan, melalui lembaga BAZnas Siak dan dari dana APBkam masing-masing kampung.

"Sumber dananya, kita akan keroyok bersama-sama, pemerintah, swasta dan lembaga keuangan lain seperti Bank, untuk bantuan modal usaha bagi keluarga tidak mampu," harapnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) kabupaten Siak  Wan Yunus juga menyampaikan, program bantuan nantinya  para PKH harus memiliki kelompok Tani. 

"Para penerima bantuan dari masing-masing kampung harus di sesuaikan potensi di desanya. PKH harus membentuk kelompok usaha dan tani, agar bantuan yang di berikan nantinya, dapat di awasi oleh penghulu dan camat," ujar Yunus.

Lanjutnya, dari pertemuan itu muncul bermacam usulan dari warga Sungai Mandau diantaranya, usaha kuliner, industri rumah tangga, UMKM, ternak kambing, sapi dan ternak madu. Pertanian pinang bitara. Budidaya jamur tiram, budidaya belut dan lainnya.

Namun pemerintah daerah melalui camat dan penghulu, harus dapat melihat potensi apa yang ada di kampungnya, yang bisa di kembangkan, sehingga harapan Bupati Siak satu kampung memiliki produk unggulan dapat terealisasi.

"Data PKH yang sudah masuk ini, akan kita sesuaikan di lapangan, untuk Sungai Mandau kita usulkan dua kampung dulu Sungai Welodang dan Muara Kelantan. Semoga angka kemiskinan di Sungai Mandau kedepan dapat berkurang," ujarnya.

Dari pantauan lapangan, para PKH yang mayoritas hadir merupakan kaum ibu tampak bersemangat untuk menyampaikan usulan, mulai dari bidang usaha hingga bertani dan berternak.

Hadir dalam acara itu, Camat Mandau pimpinan OPD, sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM, perwakilan Kepala Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, para penghulu, Bapekam, fasilitator, serta puluhan PKH. -infotorial/vie