Meletus Setelah 900 Tahun Tertidur, Gunung Api Islandia Jadi Tempat Wisata

RIAUIN.COM - Untuk pertama kalinya dalam 900 tahun, lahar panas menyala di dekat kota Islandia, Reykjavik. Wisatawan berbondong-bondong melihat letusan gunung tersebut. Semburan gunung berapi Fahradaslfjall di lembah Geldigadalur, 40 km dari Reyjavik, Islandia memuntahkan lava cairnya. Menurut para ahli, letusan ini tak berbahaya.

Untuk itu, wisatawan justru mengabadikan aliran lahar panas di lereng gunung lewat jepretan kamera. Bahkan salah satu dari mereka menerbangkan drone hanya beberapa meter di atas lava.

Menurut seorang pejabat pelabuhan Grindavik, Sigurdur Kristmundsson, penduduk setempat sangat senang dengan letusan tersebut.

"Tidak ada yang dalam bahaya atau semacamnya. Jadi saya pikir orang-orang senang dan tidak takut," kata Sigurdur.

Akses ke lokasi sebelumnya diblokir, namun akhirnya dibuka untuk umum. Walaupun begitu, Departemen Perlindungan Sipil dan Manajemen Darurat Islandia menekankan bahwa pendakian hanya disarankan bagi mereka yang terbiasa berada di medan yang sulit.

Meski terpapar panas, namun wisatawan kelihatannya cukup menikmati pengalaman mereka. Bahkan, di antara mereka ada yang memanggang hot dog di atas lahar panas!

"Bagi saya, panaslah yang benar-benar mengejutkan saya. Saat kami mendekati lahar yang mengalir di tanah, suhunya naik 10-15 derajat dan wajah kami memerah," kata siswa pertukaran bahasa Prancis di Islandia, Emilie Saint-Mleux, mengutip CNN Indonesia.

"Ini mengingatkan Anda pada pesta BBQ di musim panas," dia menambahkan.

Letusan gunung menerangi langit malam dengan cahaya merah tua dengan gempa kecil yang mengguncang daerah tersebut. Bandara Internasional Keflavik Islandia hanya berjarak beberapa kilometer dari gunung. Tapi karena tak menimbulkan bahaya, bandara tetap beroperasi.

Hanya saja, masing-masing maskapai penerbangan diminta untuk memutuskan apakah akan menunda atau membatalkan penerbangan mereka.

Geldingadalur adalah salah satu dari tiga puluh dua gunung berapi aktif di sistem gunung berapi Islandia. Meski meletus setelah 900 tahun, penduduk setempat tidak terkejut. -dani