Mengenal GeNose C19, Alat Deteksi Corona Lewat Nafas dari UGM


Selasa, 23 Maret 2021 - 05:21:17 WIB
Mengenal GeNose C19, Alat Deteksi Corona Lewat Nafas dari UGM Penggunaan GeNose C19 sudah diterapkan kepada masyarakat. | F:Antara

RIAUIN.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM), secara resmi memperkenalkan temuan teknologi alat deteksi Covid-19 yang efektif dan efisien.

Dinamakan Gadjah Mada Nose C19 atau disingkat menjadi GeNose C19, merupakan alat inovasi Universitas Gadjah Mada yang terbaru dalam screening Covid-19.

Alat ini diklaim memiliki cara kerja yang ringkas dan cepat dalam mendeteksi Covid-19.

GeNose C19 bekerja dengan mengenali pola senyawa metabolit, yang terbentuk dari orang yang sudah terinfeksi Covid-19 hanya melalui sampel nafas.

Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas GeNose C19 yang dikembangkan oleh tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapat apresasi yang besar dari banyak pihak.

GeNose C19 dirasa bisa membantu pemerintah dalam mendeteksi Covid-19 secara lebih masif dengan biaya yang relatif murah.

Setelah melewati berbagai tes, Kementerian Kesehatan pun mengeluarkan izin edar untuk GeNose C19 pada 24 Desember 2020 dengan nomor RI AKD 20401022882.

Beda dengan alat deteksi tes sebelumnya yang sudah terkenal, semisal tes rapid, PCR, dan swab, GeNose C19 UGM memiliki cara kerja dalam deteksi Covid-19 melalui embusan napas.

Dikembangkan oleh para peneliti UGM, alat ini memiliki kemampuan mendeteksi virus Corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ugm.ac.id, GeNose C19 hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit untuk mengetahui hasil tes apakah positif atau negatif Covid-19.

Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR.

GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC), yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 dan keluar bersama udara melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus.

Setelah itu, hembusan nafas diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (AI).

Dilaporkan bahwa GeNose C19 telah melalui uji profiling, dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara.

Serta data dari Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Peningkatan kecepatan jumlah tracing dengan harga yang terjangkau dan tindakan yang non-invasif, merupakan alat pendukung ideal di era New Normal ini.

Penggunaan alat GeNose C19 diharapkan dapat digunakan untuk mempercepat deteksi dini dari Covid-19. - tra