DLH Payakumbuh Gerak Cepat, Pangkas Dahan Lapuk Pohon Depan STTP


Selasa, 09 Maret 2021 - 18:44:30 WIB
DLH Payakumbuh Gerak Cepat, Pangkas Dahan Lapuk Pohon Depan STTP Petugas DLH Payakumbuh memangkas dahan pohon tua yang terdapat di depan kampus STT Payakumbuh. |F: Noven

RIAUIN.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Payakumbuh merespon dengan cepat laporan dari pihak Sekolah Tinggi Teknologi Payakumbuh (STTP)  tentang keberadaan pohon tua yang terletak persis di depan kampus STTP tersebut. 

Pasalnya pohon itu sudah meresahkan karena dahan yang sudah lapuk dan dikhawatirkan akan menimpa kendaraan yang lewat dan kabel listrik di sekitarnya.

Tidak memakan waktu lama, petugas dari Dinas Lingkungan hidup langsung menuju STTP untuk melakukan pemotongan dahan kayu tersebut, Selasa (9/3/2021).

Saat dihubungi media via telepon, Kepala DLH Kota Payakumbuh Dafrul Pasi mengatakan pihaknya sedang mengantisipasi datangnya musim penghujan.

"Musim penghujan memang identik dengan banjir, pohon tumbang dan dahan pohon yang lapuk. Karena itu, kami melakukan pemangkasan pohon-pohon yang ada. Namun, tidak semua pohon langsung dipangkas begitu saja," kata Dafrul Pasi.

"Contohnya saja saat ada telepon dari pihak STTP yang melaporkan tentang adanya dahan pohon yg sudah lapuk. Petugas langsung menuju lokasi dan melihat bagian mana saja yang akan dipotong dahannya. Bukan serta merta langsung pohon tersebut ditebang habis," terang Dafrul. 

Di wilayah Kota Payakumbuh sendiri terdapat ratusan batang pohon yang berada di tepi jalan. Selain sebagai peneduh, pohon-pohon ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota dan menyerap air. Namun keberadaan pohon yang rata-rata usianya sudah tua ini mengkawatirkan, sebab sewaktu-waktu dapat roboh.

Dikatakan Dafrul, dari bulan Januari sudah banyak laporan masyarakat dan masukan terkait pohon yang berpotensi roboh memang meningkat. Akan tetapi, tidak semua laporan dan masukan ditanggapi dengan pemotongan atau pemangkasan.

Pemeliharaan pohon besar yang bisa dilakukan adalah melakukan pemangkasan cabang atau ranting yang mengganggu. 

Pemotongan atau penebangan baru akan dilakukan jika roboh atau ada pengaduan masyarakat. Dari pengaduan ini pun tidak semua keinginan masyarakat dipenuhi, tapi dilakukan pemilahan sesuai prioritas.

"Keberadaan pohon sangat penting tapi kita upayakan agar tidak mengganggu. Secara bertahap kami lakukan pemangkasan, tapi tidak harus selalu memotong. Sebab untuk menumbuhkan pohon yang sedemikian besar tentu butuh waktu puluhan tahun," pungkasnya. - noven