Warga Sungai Tohor Meranti Ditipu Biro PLN, Uang Sudah Dilunasi Tapi Meteran Tak Kunjung Dipasang


Sabtu, 20 Februari 2021 - 15:16:40 WIB
Warga Sungai Tohor Meranti Ditipu Biro PLN, Uang Sudah Dilunasi Tapi Meteran Tak Kunjung Dipasang Bukti pembayaran meteran warga Sungai Tohor./foto:syahrul.

RIAUIN.COM - Sejumlah warga Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Meranti ditipu oleh oknum biro PLN. Pasalnya, kendati uang pendaftaran untuk pemasangan meteran listrik sudah dilunasi, namun hingga saat ini meteran tersebut belum juga dipasang. Parahnya, oknum biro itu tak bisa dihubungi lagi.

Zulkifli, salah seorang warga yang menjadi korban mengaku kecewa dengan sikap oknum biro PLN itu. Kendati uang pendaftaran sudah lunas dibayar, namun meteran tak kunjung dipasang.

"Iya, pada pertengahan Desember 2020 saya sudah bayar uang pendaftaran sebesar Rp1.400.000 kepada salah satu biro PLN melalui anggotanya bernama Rizal. Namun, sampai saat ini meteran tak kunjung datang. Padahal dulu dia janji paling lama seminggu meteran sudah terpasang. Sekarang,  Rizal dan bironya tak bisa dihubungi lagi. Saya sudah ditipu mereka," jelas Zul kepada Riauin.com, Sabtu (20/2/2021).

Bahkan, lanjut Zulkifli, dirinya sudah mencari Rizal ke kampugnya di Desa Teluk Buntal, namun juga tidak ada.

"Orangtuanya bilang, Rizal sedang berada di Desa Makam Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Indra selaku Bironya pun tidak bisa dihubungi lagi," jelasnya.

Tak hanya Zulkifli, 5 warga lainnya juga mengalami nasib yang sama. Mereka juga telah membayar lunas uang pendaftaran untuk pemasangan meteran listrik, namun sampai saat ini tak kunjung dipasang.

Iwan, korban lainnya juga mengaku sudah ditipu Rizal. Pertengahan bulan Desember 2020 lalu, Iwan sudah membayar Rp1.700.000. melalui Rizal untuk biaya pemasangan meteran listrik. 

"Saya bayar lebih mahal karena menggunakan daya 1.300, dan Rp1,7 juta saya bayar ke Rizal, tapi ternyata sampai detik ini metedan tak kunjung dipasang," keluhnya.

Dikatakan Iwan, saat dirinya menghubungi Indra selaku bironya, dia mengatakan bahwa meteran bisa dipasang setelah Pilkada Meranti. 

"Dia beralasan, uang pendaftaran yang sudah saya bayarkan digunakan untuk 
menutup pembayaran meteran pelanggan sebelumnya," ujarnya.

"Mungkin saja banyak warga lainnya yang menjadi korban seperti saya dan Zulkifli. Kita berencana akan melaporkan kasus ini ke polisi, apabila mereka tak punya itikad baik menyelesaikan  masalah ini," tegas Iwan, sembari memperlihatkan bukti pembayaran.

Riauin.com mencoba mendatangi kediaman Indra di Jalan Kuantan Banglas, namun tak ada ditempat. Begitu juga saat dihubungi, handphone-nya juga tak aktif, hingga berita ini diposting.--syah.