Ratusan Meter Terkikis, Abrasi Pantai di Desa Prapat Tunggal Bengkalis Ancam Pemukiman Warga


Sabtu, 06 Februari 2021 - 12:29:43 WIB
Ratusan Meter Terkikis, Abrasi Pantai di Desa Prapat Tunggal Bengkalis Ancam Pemukiman Warga Abrasi terus mengikis Dusun Tua, Desa Prapat, Tunggal, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau./foto:mahfud.

RIAUIN.COM - Abrasi pantai terus melanda Dusun Tua, Desa Prapat, Tunggal, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Pantauan Riauin.com, Sabtu (6/2/2021), kondisi abrasi di Dusun Tua kian hari semakin memprihatinkan. Dampak abrasi yang terus mengikis pantai di Dusun Tua itu  telah mengancam pemukiman warga. Sebab, jarak dari pemukiman tinggal hanya beberapa meter saja.

Aduat, salah seorang warga Dusun Tua  Desa Prapat Tunggal meminta pemerintah agar segera melakukan upaya untuk mengatasi abrasi ini.

"Jika tetap dibiarkan, warga khawatir Dusun Tua terancam hilang dari peta.  Kejadian ini sudah lama, tapi sejauh ini belum ada upaya kongkrit yang dilakukan pemerintah. Jika terus dibiarkan, abrasi akan mengikis desa ini dan ratusan warga terancam kehilangan tempat tinggal," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Desa Prapat Tunggal Zamri mengatakan,  kondisi abrasi telah terjadi bertahun-tahun dan mengikis ratusan meter daratan pantai Dusun Tua Desa Prapat Tunggal.

"Selama ini abrasi yang menghantam menghilangkan 50 persen wilayah dusun dan dalam setiap tahun hampir 10 meter wilayah pantai tegerus abrasi," ujar Zamri menjawab Riauin.com, Sabtu (06/02/2021).

“Tanah warga di Dusun Tua yang masih ada dan lengkap dengan sertifikat hak milik, tapi sekarang ini tanahnya sebagian sudah hilang terkikis,” tambah Zamri.

Masyarakat Dusun Tua Desa Prapat Tunggal juga merasa khawatir jika kondisi terus seperti ini, rumah dan tanah mereka bisa terancam hilang. Kendati demikian, sejauh ini belum ada warga yang mengungsi atau pun memindahkan rumahnya ketempat yang lebih aman.

Selain itu, abrasi juga berdampak terhadap objek wisata pantai Prapat Tunggal, sehingga kawasan ini menjadi sepi pengunjung akibat sejumlah bangunan wisata sebagian hancur, karena terjangan ombak.

“Dulu ramai pengunjung yang datang setiap hari libur, tapi sekarang jauh berkurang. Sekitar 30 tahun lalu, pemerintah pernah dibangun tanggul pecah ombak sepanjang 200 meter.
Namun, tanggul itu tidak mampu menahan derasnya gelombang dan disertai ombak, sebab panjang garis pantai kurang lebih 2.500 meter," jelas Zamri.

Sebagai Kepala Dusun, Zamri mengaku sudah menyampaikan masalah ini ke tingkat kecamatan untuk diteruskan ke Pemkab Bengkalis.

"Warga terus berharap agar ada upaya dari Pemkab Bengkalis atau Pemprov Riau untuk membangun kembali tanggul pecah ombak di dusun kami ini. Sehingga, kekhawatiran warga bisa hilang," pungkas Kepala Dusun Desa Prapat Tunggal ini--mahfud.