Keamanan AS Kian Mencekam, FBI Takuti Ancaman Pemberontakan


Selasa, 26 Januari 2021 - 15:09:42 WIB
Keamanan AS Kian Mencekam, FBI Takuti Ancaman Pemberontakan Massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bentrok dengan pasukan keamanan AS, 6 Januari 2021 lalu.

RIAUIN.COM - Situasi di Amerika kian mencekam, protes masa yang tak terima pencopotan Doland Trump terus menggema.

Situasi keamanan Amerika Serikat semakin mencekam jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump

Rakyat Amerika seprti kembali ke masa lalu saat perang suadara di negara itu

Pihak FBI juga menginformasikan mengenai adanya pasukan bersenjata ke bergerak masuk ke ibu kota Washintong DC

Selain itu, sebuah laporan cukup mengejutkan di mana akan terjadi sebuah protes besar-besaran atas lengsernya Donald Trump.

Menurut 24h.com.vn, pada Selasa (12/1/21), FBI melaporkan, telah menerika informasi bahwa protes bersenjata telah disiapkan di 50 ibukota negara bagian AS.

Termasuk di antaranya Capitol dan Washington DC dalam beberapa hari mendatang sebelum 20 Januari.

CNN melaporkan AS telah melakukan langkah pengamanan yang semakin diperkuat, sebelum pelantikan Biden.

Badan penegak hukum negara bagian, federal dan lokal sedang mempersiapkan kemungkinan kekerasan skala yang lebih besar.

Daripada kerusuhan di gedung kongres AS pada 6 Januari, menewaskan sedikitnya lima orang.

Bahkan ketika penyelidik federal terus melacak tersangka dari kerusuhan di gedung parlemen.

Ada kekhawatiran bahwa pengepungan Gedung Capitol hanyalah awal dari potensi aksi kekerasan dari Para pendukung Trump yang diprovokasi oleh tuduhan dari Presiden AS saat ini, bahwa pemilu itu "dicurangi".

"Demonstrasi bersenjata direncanakan di semua negara bagian, berlangsung dari 16 Januari dan berlangsung setidaknya hingga 20 Januari, dan Capitol, berlangsung 17 Januari hingga. 20 Januari, "kata sumber FBI.

FBI juga prihatin tentang ancaman pemberontakan jika Trump disingkirkan sebelum 20 Januari dengan menerapkan Amandemen ke-25.

Pada 8 Januari, FBI menerima informasi tentang sebuah kelompok yang meminta orang lain untuk bergabung dengan mereka.

Lalu berencana menyerang gedung administrasi dan pengadilan lokal, negara bagian dan federal jika Trump digulingkan.

Kelompok itu juga berencana untuk 'menggerebek' kantor-kantor pemerintah di setiap negara bagian dan District of Columbia

Terlepas dari apakah pemilih di negara bagian tersebut memilih Trump atau Tuan Biden, FBI menambahkan.

Biro Investigasi Federal AS juga memantau informasi tentang berbagai ancaman terhadap Presiden terpilih AS Joe Biden sebelum pelantikannya.

Beberapa informasi tambahan menunjukkan bahwa, Harris wakil jenderal Pak Biden, dan Pelosi Ketua DPR juga terancam.

FBI mengklaim pihaknya berfokus pada mengidentifikasi, menyelidiki, dan mencegah individu yang menghasut kekerasan atau terlibat dalam aktivitas kriminal.

Subjek yang dipantau oleh FBI tidak hanya fokus pada pengunjuk rasa damai, tetapi juga mereka yang mengancam keselamatan orang lain dan diri mereka sendiri dengan kekerasan atau perusakan properti.

Pemerintah AS juga mengaktifkan Kontinuitas Operasi Pemerintah, sebuah prinsip yang memungkinkan pemerintah melanjutkan operasi penting jika terjadi peristiwa bencana.

Menurut seorang pejabat senior pemerintah, latihan interdisipliner telah dilakukan pada 11 Januari.

Bertujuan untuk memastikan kelancaran komando darurat nasional sebelum dan pada hari pelantikan.

Latihan ini sangat difokuskan pada kesediaan untuk mengatasi jika seseorang mencoba mengganggu atau menghentikan pelantikan. - tra