Kemenag Riau Minta Anggota DPR Syahrul Aidi Perjuangkan Sekolah Agama


Selasa, 03 November 2020 - 09:27:37 WIB
Kemenag Riau Minta Anggota DPR Syahrul Aidi Perjuangkan Sekolah Agama Anggota DPR RI Syahrul Aidi berdiskusi bersama Kepala Kemenag Riau dan jajarannya di Pekanbaru. | F: Istimewa

RIAUIN.COM - Kementerian Agama (Kemenag) Riau kedatangan anggota DPR RI H Syahrul Aidi Lc MA di Kantor Kemenag Riau, Pekanbaru, Senin (2/11/2020). Mereka menyampaikan dan mendiskusikan berbagai aspirasi yang bakal diperjuangkan oleh Syahrul Aidi di Komisi V.

Kanwil Kemenag Riau Mahyudin  menyampaikan bahwa bantuan-bantuan pembangunan untuk sekolah agama baik pondok pesantren atau madrasah sekarang telah diarahkan ke Kementerian PUPR.

"Terima kasih kami ucapkan atas kesediaan bapak Syahrul Aidi datang ke kantor kita. Kami undang khusus karena ada aspirasi dari kawan-kawan pondok pesantren yang disampaikan ke beliau karena banyak program untuk Kemenag ini sekarang diarahkan ke Kementerian PUPR yang merupakan mitra bapak," kata Mahyudin.

Menurutnya, jumlah siswa di bawah Kemenag Riau saat ini berjumlah 243.000 siswa. Total pesantren adalah 308 sedangkan yang madrasah adalah 84 madrasah. Dan peningkatan minat sekolah agama tahun ini mencapai 100 persen dari tahun sebelumnya. 

Syahrul Aidi pula menyampaikan saat ini pola pengelolaan pesantren khususnya harus diubah. Jika selama ini pengelolaan pesantren mengandalkan pembangunan infrastruktur, harus diubah menjadi pembangunan sumber daya manusia, khususnya guru.

"Guru adalah aset penting bagi sebuah sekolah. Guru yang profesional, sejahtera akan meningkatkan kompetensi sekolah, terutama para alumninya. Salah satu sektor yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesejahteraan para guru. Tingkat kesejahteraan guru menentukan kualitas sekolah dan anak didiknya," kata Syahrul Aidi. 

Untuk meningkatkan kesejahteraan guru ataupun pembangunan sekolah, maka sekolah harus mencari alternatif pemasukan di luar bantuan pemerintah atau SPP anak didik. Sekolah harus mampu membangun basis ekonominya. 

Sementara itu terkait bantuan apa yang dapat dimaksimalkan oleh pengelola pondok pesantren, dia menjelaskan ada beberapa program yang dapat diperjuangkan, pertama adalah pembangunan Rusunawa sebagai asrama anak didik. Kedua adalah Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk pengelolaan sanitasi dan air bersih.

"Kita harus akui bahwa pengelolaan air bersih dan limbah di pesantren kita masih kurang diperhatikan. Sekarang ada program ini di Kementerian PUPR, silahkan dimaksimalkan oleh para pengelola pondok" tambahnya.

Selain itu dia menyebutkan ada beberapa program lain seperti bedah rumah untuk rumah guru, perbaikan jalan/jembatan menuju sekolah.

Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kemenag Riau, Fairus menambahkan saat ini banyak pondok yang berada di wilayah pinggir Riau yang kondisinya sangat tragis. Dia mencontohkan salah satu pesantren di Mandah yang kondisinya sudah belasan tahun tidak diperhatikan. Banyak fasilitas yang sudah rusak karena air laut.

"Kemudian ada juga pesantren di Bagan yang posisinya sudah memprihatinkan. Tidak ada WC. WC-nya adalah WC alam. Bergantung pasang surut air. Ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian pemerintah," ujar Fairus. - rls