Sudah 136 Dokter Meninggal Akibat Corona, IDI: Indonesia Krisis Kesehatan


Kamis, 15 Oktober 2020 - 19:18:56 WIB
Sudah 136 Dokter Meninggal Akibat Corona, IDI: Indonesia Krisis Kesehatan Ilustrasi pasien Covid-19 meninggal dunia. | AFP

RIAUIN.COM - Sebanyak 136 dokter gugur dalam tugas selama menangani Covid-19 per 15 Oktober 2020 ini. Dalam dua pekan terakhir saja tercatat sembilan dokter meninggal dunia.

Wakil Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ari Kusuma Januarto mengatakan tenaga medis dan tenaga kesehatan berada dalam situasi krisis dalam pelayanan kesehatan di tengah pandemi.

"Sudah ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dalam tugas pelayanan yang terpapar Covid-19. Ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini," ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (15/10/2020).

Dijelaskan Ari, semestinya tenaga kesehatan dan tenaga medis bekerja dalam rasa aman. Untuk itu diperlukan kerja sama dari pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan agar penularan corona bisa ditekan.

Jika penularan berhasil di tekan di hulu dengan penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat, maka pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan di bagian hilir tidak perlu kesulitan menangani pasien. Lonjakan kasus corona pun bisa ditekan.

"Harus ada kerja sama menyeluruh baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan sehingga para tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," tuturnya.

Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan Tim Mitigasi PB IDI, Eka Ginanjar mengatakan masih banyak masyarakat yang abai dan setengah hati menjalankan protokol kesehatan, sehingga penularan masih terjadi di tengah masyarakat.

Padahal dengan mencegah penularan, maka situasi krisis yang dihadapi oleh tenaga medis dapat berkurang. Hal itu juga akan mengurangi kasus kematian dokter dan tenaga medis lainnya.

Eka kembali mengingatkan masyarakat agar dapat menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan hingga tersedia vaksin Covid-19.

"Virus ini telah mengambil banyak nyawa dengan cepat yang menyebabkan hal ini disebut pandemi. Virus ini tidak bisa terbang pindah sendiri, tetapi manusialah yang membawanya ke mana-mana, hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, maka tidak ada pencegahan yang lebih baik daripada protokol kesehatan," tuturnya.

Jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 344.749 orang per Rabu (14/10). Angka ini mengalami penambahan 4.127 orang dari hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 267.851 orang dinyatakan sembuh dan 12.156 orang meninggal dunia. - nsv