Polda Riau Bantah Ada Mahasiswa yang Meninggal Saat Unjuk Rasa UU Ciptaker di Pekanbaru


Jumat, 09 Oktober 2020 - 19:52:52 WIB
Polda Riau Bantah Ada Mahasiswa yang Meninggal Saat Unjuk Rasa UU Ciptaker di Pekanbaru Salah seorang mahasiswa yang dirawat saat terluka waktu unjuk rasa menolak UU Ciptaker di Pekanbaru./foto: cakaplah.

RIAUIN.COM - Sejumlah mahasiswa di Pekanbaru terluka saat terjadi insiden bentrokan dengan petugas keamanan pada aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (9/10/2020) kemarin.

Namun di balik itu juga beredar kabar kalau ada peserta aksi yang terluka di bagian wajah dan digotong untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Disebutkan juga, kalau mahasiswa yang mengalami luka-luka di bagian wajah telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Menanggapi kabar tersebut, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menampik info yang beredar terkait ada satu mahasiswa yang meninggal dunia saat unjuk rasa.

"Berita adanya satu mahasiswa yang meninggal dunia itu hoax atau tidak benar. Yang bersangkutan hanya pingsan, dan saat ini ia sedang dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di Pekanbaru," ujar Sunarto, Jumat (9/10/2020).

Sunarto menjelaskan, luka di muka yang didapati oleh mahasiswa yang bernama Dodi Wahyudi itu dikarenakan ia terjatuh saat sedang memanjat pagar.

"Mahasiswa itu bernama Dodi Wahyudi. Ia memang benar ikut aksi unjuk rasa kemarin, darah di mukanya dikarenakan ia terjatuh saat ingin melompat dari pagar. Mahasiswa tersebut hanya pingsan, tidak meninggal dunia," tukasnya.

Berita hoax yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab ini memiliki tujuan tertentu. "Munculnya isu pendemo meninggal dunia ini merupakan informasi yang dimunculkan dengan tujuan tertentu," lanjutnya.

Dalam aksi unjuk rasa kemarin, 11 anggota kepolisian juga mengalami luka-luka, terdapat 1 petugas polisi yang mengalami luka cukup parah di bagian matanya yang bernama Bripka Rifdan berasal dari Polres Rohil.

"Bripka Rifdan ini mengalami pembengkakan syaraf pada matanya akibat terkena lemparan batu. Personel yang lain juga mengalami luka-luka di bagian kepala serta mata, dari 11 personel yang terluka, tersisa 3 personel yang masih dirawat," tutupnya.***