Galeri Foto Hearing DPRD Pekanbaru

Komisi II Rapat Dengar Pendapat Bahas PDAM Tirta Siak


Selasa, 30 Juni 2020 - 23:34:19 WIB
Komisi II Rapat Dengar Pendapat Bahas PDAM Tirta Siak Dirut PDAM Tirta Siak, Kemas Yuzfezi (Kanan), menunjukkan kondisi perpipaan PDAM yang sudah tidak sesuai kondisi zaman, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi II DPRD Kota Pekanbaru

RIAUIN.COM- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengakui faktor internalnya lemah dalam mengelola manajemen struktur perusahaan. 

Pengakuan itu, dibeberkan oleh Direktur PDAM Tirta Siak, Kemas Yuzfezi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Selasa (30/6/2020). 

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II, Arwinda Gusmalina ST di dampingi Anggota Komisi, Roem Diani Dewi SE MM dan Muhammad Sabarudi, ST.

Meski gagal dalam banyak kekurangan dalam faktor internal, Kemas menyebutkan jika mereka mempunyai skenario market dalam pengembangan perusahaan yang dipimpinnya.

"Kita bantu rakyat, dan yang di wanti-wanti jangan sampai gagal bayar. Kita kejar komersial namun harus berimbang," kata Kemas, saat gelar ekpos RDP di Komisi II.

Faktor kelemahan ada di aspek sosial ekonomi dan budaya. Jika dirincikan faktor lemah itu ada di kondisi ekonomi masyarakat, pola pemakaian air, sumber air tanah, minat menjadi pelanggan PDAM, tukang sumur bor dan faktor lainnya.

Meski lemah, PDAM Tirta Siak Pekanbaru, mengaku akan mendapat dana segar senilai Rp750 miliar untuk pemasangan proyek jaringan pipa baru di Kota Pekanbaru.

Dijelaskannya lebih jauh, anggaran Rp750 miliar yang diberikan oleh BUMD milik Pemko Pekanbaru itu, berasal dari kucuran dana APBD Pemko Pekanbaru Rp160 miliar, dana hibah Kemenkeu Rp198 miliar dan investor Rp500 miliar.

"Januari 2021 sudah dapat pemenang lelangnya. Kalau tidak ada perubahan Covid-19 ini," Kata Kemas.

Proyek ini katanya, akan berjalan pada pertengahan tahun 2021 atau sekitar bulan Juni. Sejak pemenang lelang ditetapkan pada bulan Januari 2021, pihaknya mempersiapkan 6 bulan waktu kepengurusan perizinan.

"Karena menggali ada utilitas lain. Ada galian telepon, gas dan lainnya. Maka kita perlu koordinasi," jelasnya.

Pemenang konsorium disebutkan Kemas, nantinya akan membuat Perseroan Terbatas (PT) di Kota Pekanbaru dan PDAM Tirta Siak juga meminta tenaga kerja tidak diimpor.

"Termasuk tenaga kerja lokal kita arahkan. Project kerjaan sub kontraktor nya juga jangan pakai orang luar supaya ada multiplayer effect," jelasnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Roem Diani Dewi SE MM, mengatakan, dengan banyaknya persoalan yang terjadi di PDAM dari ekpos RDP saat ini, perlu adanya peremajaan dari jaringan mesin yang sudah sudah tua saat ini.

"Kondisi sekarang kita lihat seperti kakek-kakek. Jadi penyakitnya banyak, harus dibuat jaringan baru," sebut politisi Demokrat ini.

Pihaknya mengagendakan pada pekan depan untuk melakukan kunjungan lapangan. Kunjungan dilakukan untuk melihat kondisi yang terjadi pada jaringan pipa yang ada di PDAM.

"Minggu depan di agendakan, kita lihat penyakitnya apa, dan nanti kita lakukan evaluasi. Intinya kita di Komisi II jika untuk kebaikan Kota Pekanbaru, kami siap bekerjasama," pungkasnya. (*)

Suasana RDP di ruang Komisi II DPRD Kota Pekanbaru bersama PDAM Kota Pekanbaru membahas jaringan baru perpipaan.

(ki, ka), Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Arwinda Gusmalina, anggota Komisi II, Roem Diani Dewi dan M. Sabarudi

Dirut PDAM Tirta Siak, Kemas Yuzfezi (Dua Dari Kanan), mempresentasikan di dalam database jumlah pelanggan serta kondisi manajemen PDAM Tirta Siak

Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, M. Sabarudi, memberikan masukan kepada PDAM Pekanbaru, solusi menangani problem perpipaan yang tidak sesuai kondisi zaman dalam RDP di Ruang Komisi II.

Anggota Komisi II berswafoto bersama jajaran PDAM Kota Pekanbaru, usai menggelar RDP.