Razia Tambang Emas Ilegal di Kuansing, Polisi Bakar 25 Rakit di Desa Gunung Kesiangan dan Banjar Lopak


Kamis, 10 September 2020 - 15:22:17 WIB
Razia Tambang Emas Ilegal di Kuansing, Polisi Bakar 25 Rakit di Desa Gunung Kesiangan dan Banjar Lopak Perahu jenis rakit yang biasa digunakan penambang emas ilegal di Kuansing.

RIAUIN.COM - Bukan hanya melakukan patroli, Jajaran Polres Kuansing juga langsung melakukan tindakan tegas bagi usaha Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang masih nekat beroperasi di wilayah itu. 

Seperti pada Rabu (09/9) jajaran Polres Kuansing melaksanakan penertiban PETI di beberapa lokasi. Seperti di Desa Gunung Kesiangan dan Banjar Lopak Kecamatan Benai. Di dua desa itu petugas memusnahkan 25 rakit dengan cara dirusak dan dibakar sehingga tidak dapat dipergunakan kembali.

"Pelakunya kabur saat petugas mendekat ke lokasi," terang Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto, Kamis (10/9).

Selain dua desa itu, Polsek Singingi Hilir juga melaksanakan penertiban PETI di Pulau Desa Koto Baru. Di situ satu unit rakit dimusnahkan dengan cara di bakar dan dirusak agar tidak dioperasikan kembali. Sementara para pekerja kabur saat petugas hendak meringkus mereka.

"Alhamdulillah, pada beberapa wilayah rawan PETI yang didatangi para Kapolsek dan anggotanya, semuanya nihil aktifitas PETI, seperti pada aliran Sungai Batang Kuantan Desa Pebaun Kecamatan Kuantan Mudik, aliran Sungai Batang Kuantan Desa Pelukahan Kecamatan Kuantan Hilir, aliran Sungai Singingi mulai dari Sungai Lembu Jernih sampai Sungai Singingi Kecamatan Singingi, aliran Sungai Kuantan Kecamatan Pangean serta aliran Sungai Jake Kecamatan Logas Tanah Darat serta aliran sungai Kuantan Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti," bebernya.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya, terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar sadar hukum bahwa aktifitas PETI yang dilakukannya tersebut merupakan tindak pidana. Bahkan juga ada hukuman yang akan dikenakan bila mengoperasikan PETI itu. Sebab, aktivitas itu dapat merusak lingkungan dan membahayakan jiwa pekerja itu sendiri dan orang lain.

"Para pekerja PETI yang masih nekat beroperasi semestinya dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga atas kejadian meninggalnya 6 pekerja Peti di Desa Serosa Kecamatan Hulu Kuantan, ini peringatan dari Yang Maha Kuasa bagi yang lain agar jangan merusak lingkungan dengan melakukan aktivitas PETI," tandasnya.--mcr/nal.