PLN Masuk ke Batang Tuaka Inhil, Guru: Kami Bisa Ajarkan Teknologi


Kamis, 23 Maret 2017 - 15:40:58 WIB
PLN Masuk ke Batang Tuaka Inhil, Guru: Kami Bisa Ajarkan Teknologi
BATANG TUAKA, Riauin.com - Sejak Senin (20/3/2017) lalu, PLN Rayon Tembilahan sudah melakukan testing listrik menyala 24 jam di Kelurahan Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau. Hal ini menuai efek positif bagi dunia pendidikan.

M Syahri Ramadan, pelajar SMP Negeri 1 Batang Tuaka yang duduk di kelas 7, begitu lepas menjawab menjawab ketika di tanya terkait listrik di kampungnya yang sudah menyala siang dan malam.

Memang, pengakuan M Syahri Ramadan, selama ini listrik tidak menjadi hambatan bagi dirinya untuk belajar pada malam hari. Sebab, listrik menyala dari sore pukul 17.30 WIB hingga pukul 07.00 WIB.

Namun, M Syahri Ramadan dan teman-teman tak tau harus melakukan kegiatan apa setelah pulang sekolah. Sehingga dia lebih banyak main di luar rumah.

"Biasanya di siang hari saya dan kawan-kawan, sepulang sekolah, berkeliaran ke mana-mana. Di rumah tidak ada yang bisa dilakukan," kata M Syahri Ramadan.

Sekarang, ucap Syahri Ramadan, sejak listrik menyala 24 jam, dia tak lagi banyak bermain di luar rumah pada siang hari. Sebab di rumah lebih banyak hal yang bisa dia dilakukan.

"Pokoknya, sejak listrik menyala di siang hari, banyak perubahanlah. Kami tidak berkeliaran lagi, banyak mengisi waktu nonton TV di siang hari," katanya.

M Syahri Ramadan sangat gembira dan bahagia dengan kondisi listrik di kampungnya saat ini, karena kegiatannya di siang hari semakin terarah.

"Terima kasih Pak Wardan," ucap pelajar SMP yang dipercaya mengalungkan sorban putih ke leher Bupati Inhil ketika melakukan Launching PLN 24 Jam, di Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka, Kamis (23/3/2017).

Rasa gembira dan senang juga diucapkan dua guru SD 4, Batang Tuaka. Mereka adalah Kartini dan Siti Bulkis.

"Listrik sudah menyala disiang hari, tentunya kami bisa mengajar dengan teknologi. Saat ini, harus kita akui bahwa ada anak-anak kita yang lebih pintar soal teknologi," kata Siti Bulkis.

Siti Bulkis menceritakan, sejak setahun lalu sekolahnya mempunyai infokus namun jarang dipakai karena listrik hanya menyala di malam hari. Jikapun menggunakan infokus tersebut, harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli minyak genset.

"Infokus ini kami gunakan hanya untuk kegiatan kelompok kerja guru saja yang menggunakan genset," kata Siti Bulkis.

Sangat jelas, kata Kartini dan Siti Buklis senada, menyalanya listrik 24 jam mempermudah proses belajar mengajar dan tentunya ini akan berdampak pada kesejahteraan.

"Kita sangat bahagia dan senang, terima kasih banyak Bupati Wardan. Selain listrik sudah 24 jam, jalanpun sudah bagus," kata Kartini.

Kapolsek Batang Tuaka, Iptu Suheri, mengaku kondisi listrik yang hanya menyala di malam hari tidak berpengaruh pada pelayanan kepada masyarakat yang membuat laporan. Sebab, ada genset untuk menyalakan komputer atau laptop.

Hanya saja, kata Suheri, menggunakan genset di siang hari ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan. Yakni, 2 liter solar yang harus dibelikan setiap hari seharga Rp17 ribu.

"Sekarang setelah listrik juga menyala di siang hari, tentunya memperkecil biaya operasional kita. Bisa-bisa pengurangan biaya ini mencapai 50 persen," kata Suheri.(***)