Terkait Pasien S dari Rengat Meninggal Akibat Corona, dr Indra Yovi: Itu Sesuai Standar WHO dan Kemenkes


Jumat, 10 Juli 2020 - 17:50:16 WIB
Terkait Pasien S dari Rengat Meninggal Akibat Corona, dr Indra Yovi: Itu Sesuai Standar WHO dan Kemenkes dr Indra Yovi.

PEKANBARU, RiauIN.com - Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi menjelaskan, pasien S (61) dari Rengat yang meninggal dunia akibat virus Corona (Covid-19) yang dirilis pada Senin (6/7/2020) lalu, sudah sesuai pedoman (guideline) WHO dan Kementerian Kesehatan.

Diceritakan Yovi, pasien S tersebut dinyatakan positif Covid-19, hasil swab follow up yang keluar hari Senin, tanggal 6 Juli 2020 pagi. Namun, sesesudah beberapa hari dirawat menunjukkan hasil negatif.

"Tapi, saat pasien meninggal pada Senin tanggal 6 Juli, sesuai pedoman WHO dan Kemenkes, pasien yang masih dalam masa perawatan Covid-19. Tn S meninggal dalam masa perawatannya, sehingga tetap dinyatakan meninggal akibat Covid-19, walaupun komorbidnya adalah luka bakar," jelas Yovi saat dihubungi RiauIN.com, Jumat (10/7/2020).

Pernyataan Yovi ini sekaligus menjawab pertanyaan sejumlah warga Rengat terkait meninggalnya pasien S pada Senin, 6 Juli 2020 lalu. Dimana, saat berita yang dirilis RiauIN.com banyak mendapat tanggapan dari netizen, termasuk keluarga pasien S di Rengat.

"Kita menjalankan tugas sesuai standar Kemenkes dan WHO. Jadi, apa yang disampaikan setiap hari melalui jumpa pers di Posko Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Riau adalah hasil yang ilmiah, dan dapat dipertanggungjawabkan. Perkembangan kasus Covid-19, khususnya di Riau bukan bagian dari konspirasi yang tersebar di berbagai sosial media," ujarnya.

Diakui Yovi, saat ini banyak masyarakat yang menilai bahwa Covid-19 ini merupakan konspirasi. 

"Ilmu pengetahuan tidak bisa dikonspirasikan, terutama dengan pemeriksaan yang tidak bisa direkayasa. Jika pasien positif hasilnya positif, dan pasien negatif hasilnya negatif, tidak bisa dibohongi," tegasnya.

Yovi kembali menegaskan pernyataan ini dikarenakan banyaknya berita hoaks yang beredar, baik dikalangan masyarakat Provinsi Riau maupun dalam skala nasional tentang bagaimana Covid-19 itu sendiri. 

"Akan berita hoaks konspirasi ini menyebabkan beberapa kejadian. Misalnya saat masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19, namun tidak mau diisolasi dan dirawat. Ada juga pasien yang dirawat malah minta pulang, padahal dia masih positif," ungkapnya.

"Kami tegaskan bahwa dokter dan rumah sakit tidak mempunyai kepentingan. Malahan sejujurnya, dokter dan rumah sakit berdoa agar ruangan isolasi Covid-19 itu kosong, dan kami tidak perlu lagi memakai APD dan memakai hazmat. Itu doa kami," harapnya.

Seperti diberitakan, Seorang pasien Corona (Covid-19), inisial S jenis kelamin laki-laki, usia 61 tahun dari Rengat Kabupaten Inhu meninggal dunia.

"Pasien ini dirawat di RSUD Indra Sari Rengat. Meninggal kemaren (Minggu) pagi. Sehingga, total warga Riau yang meninggal akibat Corona menjadi 11 orang," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi saat jumpa pers di Gedung Daerah Riau, Senin (6/7/2020).(nal)