Tahun 2021, Jalan Penghubung Siak-Bengkalis di Pencing Bekulo Kandis Diaspal


Rabu, 08 Juli 2020 - 21:08:57 WIB
Tahun 2021, Jalan Penghubung Siak-Bengkalis di Pencing Bekulo Kandis Diaspal Bupati Siak Alfedri saat mengunjungi Jalan Pencing Bekulo Kandis./foto:istimewa.

SIAK, RiauIN.com - Jalan Pencing Lestari penghubung antara Kampung Pencing Bekulo Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak dengan Desa Beringin Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis masih dalam kondisi rusak parah.

Dahulunya, jalan itu digunakan oleh PT Arara Abadi (AA) sebagai rute operasional perusahaan. Namun sejak tahun 2000, jalan itu tak lagi digunakan oleh PT AA dan ditinggal dalam kondisi memperihatinkan.

"Sudah 20 tahun jalan ini rusak dan berlobang, selama Siak jadi Kabupaten jalan di sini belum pernah diaspal," kata seorang tokoh masyarakat, Rahmat (72) yang merupakan penduduk asli di Pencing Bekulo, Rabu (8/7/2020).

Menurutnya, setiap tahun warga selalu mengajukan agar jalan itu diaspal. Bahkan dua periode Bupati Syamsuar tak juga kunjung merealisasikan peningkatan jalan di kampungnya.

lalu warga kembali mengusulkan, Alhamdulillah pak Alfedri yang memenuhi usulan kami, kami sangat mendukung hal itu," kata dia.

Bupati Siak Alfedri mengatakan,  pemerintah daerah akan mengaspal Jalan Pencing Lestari tepatnya di Dusun Lestari II Kampung Pencing Bekulo, Kecamatan Kandis di tahun 2021.

"Atas usulan dari masyarakat sewaktu muhasabah pada kegiatan Kampung Sakinah Desember tahun 2019 lalu, Insya Allah tahun depan jalan akan ditingkatkan menjadi aspal," kata Alfedri saat mengunjungi warga di Kampung Pencing Bekulo.

Alfedri menjelaskan, sebenarnya ada 9 kilometer jalan yang rusak, namun secara bertahap pemerintah akan meningkatkan jalan itu hingga tuntas.

"Tahun depan diaspal sepanjang 3,2 kilometer. Dianggarkan 14,6 miliar bersumber dari Dana Alokasi Kusus (DAK)," kata dia.

Selain infrastruktur, kata mantan Camat Minas itu, Pemkab Siak juga mengupayakan pengembangan area persawahan dan sistem irigasinya di Kampung Pencing Bekulo.

"Kami juga melihat ada potensi pengembangan persawahan masyarakat di sini, Pemkab akan mempersiapkan lahan sekitar 200 Hektare serta mengkaji sistem irigasinya," ujarnya.

Menurutnya, kendala yang dialami masyarakat untuk menanam padi saat ini adalah pengairan atau irigrasi yang masih belum dikontrol. Jika terjadi hujan, air akan meluap dan sawah menjadi banjir.

"Sekitar 45 Hektare sawah sudah dibuka oleh masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani tempatan, sempat berproduksi sekitar 4 ton beras tahun 2019. Namun itu belum optimal jadi akan dibangun dan dibuatkan sistem irigasinya," ucapnya.

Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar yang ikut turun bersama Bupati Siak menyampaikan, pihaknya dalam hal ini telah melakukan survei. Menurutnya perlu dibangun daerah pengairan baru karena tidak memungkinkan mengandalkan air Sungai Mandau dan Belutu.

"Nanti tentu ada bangunan pintu pengatur air, pintu clap, tanggul banjir, jaringan primer, sekunder, dan tersier, perlu juga bangunan pembagi. Ini kita usahakan melalui alokasi dana khusus anggaran pendapatan belanja daerah Siak 2021," katanya. (nal)