Gugur Dalam Tugas PBB di Kongo

Naik Pangkat, Almarhum Rama Wahyudi Kini Berpangkat Pelda Anumerta


Kamis, 02 Juli 2020 - 18:04:43 WIB
Naik Pangkat, Almarhum Rama Wahyudi Kini Berpangkat Pelda Anumerta Pelda Anumerta Rama Wahyudi. | F: Instagram

PEKANBARU, RiauIN.com - Sersan Mayor Rama Wahyudi, prajurit TNI yang gugur saat bertugas menjaga perdamaian di Kongo mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Almarhum Rama Wahyudi kini menyandang pangkat Pelda Anumerta.

"Sekarang almarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi," kata Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI Brigadir Jenderal M Syech Ismed, Kamis (2/7/2020).

Pelda Rama Wahyudi merupakan prajurit angkatan darat asal Kabupaten Kampar, Riau, yang bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru.

Pelda Rama gugur akibat serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika pada 22 Juni 2020 lalu.

Selain mendapat penghargaan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, Danrem Ismed mengatakan jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Pekanbaru Rabu besok. Rencananya jenazah akan tiba di Indonesia pada malam ini, dan lanjut diterbangkan ke Pekanbaru. 

"Almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru," jelas Ismet.

Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M P Sibuea, mengatakan Serma Rama Wahyudi gugur karena serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

"Gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi dan satu orang prajurit TNI yang terluka diakibatkan oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika pada Senin (22/6) pukul 17.30 waktu setempat," kata Sibuea dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.

Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.

"Namun, ketika perjalanan kembali ke COB (Central Operation Base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo," kata Sibuea.

Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.

Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri, sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma Monusco.(vie)