Riau Miliki 500 Ribu Hektar Lahan Cadangan Pangan yang Siap Digarap


Senin, 29 Juni 2020 - 19:33:12 WIB
Riau Miliki 500 Ribu Hektar Lahan Cadangan Pangan yang Siap Digarap Syahfalefi.

PEKANBARU, RiauIN.com - Provinsi Riau memiliki lahan cadangan pangan dengan luas mencapai lebih dari 500 ribu hektar, sebagaimana teralokasi dalm Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).

Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan Provinsi Riau  Syahfalefi mengatakan, luasan lahan tersebut tidak termasuk dalam pengelompokan lahan pangan berkelanjutan yang ada di wilayah setempat.

Ia mengungkapkan, dari 500 ribu hektar lahan cadangan di Provinsi Riau, terdapat beberapa area yang telah beralih fungsi, baik menjadi kawasan perkebunan maupun kawasan lainnya. 

"Dari sisi peta, sebenarnya lahan itu terbagi dua pengelompokan. Lahan untuk untuk pangan itu ada 500 ribu hektar lebih dari tata ruang. Dan lahan pangan berkelanjutan hanya 62 ribu hektar. Jadi alih fungsi itu kebanyakan terjadi pada lahan cadangan. Bukan pada lahan eksisting, misalnya lahan persawahan," kata Syahfalefi di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (29/6/2020). 

Kebanyakan, kata dia, alih fungsi terjadi pada pinggiran lahan cadangan. Karena itu, tetap saja dibutuhkan pengawalan, baik pada lahan cadangan maupun pada lahan pangan berkelanjutan agar bisa tetap dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. 

"Jadi di pinggiran lahan cadangan itu memang banyak terjadi alih fungsi. Saya tidak menampik itu. Namun demikian, kita harus tetap mengawal agar tidak terjadi alih fungsi," kata dia. 

Untuk saat ini, Syahfalefi mengungkapkan pihaknya masih fokus mengawal agar lahan pangan berkelanjutan dapat ditanami dengan maksimal.

"Ada fokus yang harus kita kerjakan untuk kita selesaikan satu per satu. Contoh, lahan tanaman pangan berkelanjutan itu ada 62 ribu hektar, tapi yang periode pertama itu belum maksimal kita garap. Maka dari itu, harus kita garap satu per satu dengan kemampuan dan sumberdaya yang ada," tuturnya. 

"Minimal kita bisa capai IP 200, karena sekarang IP kita masih di angka 113. Artinya, dari 62 ribu itu, di periode kedua baru tertanam 10 ribu hektar. Maka dari itu kita upayakan yang 50 ribu ha sisanya bisa tertanam dengan baik. Kalau ini tertanam dengan baik, komoditas mencapai 5-7 ton per hektar, saya rasa bisa mempengaruhi secara signifikan terhadap  produksi tanam pangan," demikian Syahfalefi. (mcr/nal)