Karena Tak Mampu Bayar Tes Swab

Ibu Hamil Positif Corona Mau Melahirkan Ditolak RS, Setelah Lahiran Bayinya Meninggal


Kamis, 18 Juni 2020 - 22:50:20 WIB
Ibu Hamil Positif Corona Mau Melahirkan Ditolak RS, Setelah Lahiran Bayinya Meninggal Ibu hamil Ervina Yana sebelum operasi. | F: Istimewa/Tagar.id

MAKASSAR, RiauIN.com - Nasib malang dialami Ervina Yana, seorang ibu hamil yang sempat ditolak beberapa rumah sakit di Makassar, saat hendak melahirkan. Pasalnya Ervina didiagnosa positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan swab. 

Beruntung setelah melewati proses yang melelahkan akhirnya Ervina berhasil mendapatkan tempat di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dia ditangani secara spesial sesuai dengan kondisi Covid-19 yang dialami sang ibu.

"Iya benar, pasien ibu itu sudah dilakukan swab, dan hasilnya positif Covid-19. Ia positif corona sambil hamil," kata Dirut RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, dr Khalid Saleh saat diwawancarai wartawan, Kamis (18/6/2020).

Ervina merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda. Ia kemudian dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo dengan diagnosis G3P1A1 gravid aterm + KJDR+ Post SC + letak lintang, dan juga reaktif Covid 19 berdasarkan pemeriksaan rapid test.

Khalid mengatakan, sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut atas kandungan pasien, pasien melewati tahap lazimnya pasien Corona yang akan melakukan operasi. Semua tindakan tersebut sesuai dengan aturan medis protokol Covid-19.

Meski dinyatakan terpapar virus corona, pasien ini tetap diberikan tindakan medis lanjutan dari rumah sakit berupa operasi sesar. 

Pihak RSUP menerjunkan dokter ahli, operasi pun dilaksanakan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)  Covid-19.

Operasi dilaksanakan pada Rabu (17/6/2020) sekira pukul 20.00 Wita. Operasi sesar berlangsung selama sejam lebih itu berjalan dengan lancar. Janin berhasil dikeluarkan.

Namun malang, bayi ibu Ervina tidak dapat diselamatkan. Bayi itu meninggal dunia," kata dr Khalid Saleh.

Pasca operasi, kondisi pasien dalam kondisi stabil. Namun, karena pasien ini terpapar corona, sehingga terpaksa harus diberikan perawatan intensif.

"Ibu itu sudah dioperasi kemarin, jam 8 malam. Kondisi ibu sekarang, pasien dalam kondisi tidak demam, hanya memang lemas. Memang biasa begitu kalau habis operasi, nafsu makan berkurang dan tanda-tanda vitalnya juga masih diatas batas normal," tuturnya.

Selain melaporkan hasil pemeriksaan swab, dr Khalid juga meminta kepada Tim Gugus Tugas atau Dinas Kesehatan agar segera melakukan tracking kontak dari keluarga pasien tersebut. 

Bukan hanya keluarga, tracking kontak ini juga harus dilakukan para tenaga medis di rumah sakit yang sempat menanganinya.

"Dinas kesehatan harus screening dan saya kira dinas harus tahu dan saya sudah sampaikan harus discreening. Suaminya harus di tracking dengan keluarganya juga. Bukan hanya itu, termasuk harus orang rumah sakit yang pernah kontak, misalnya RSIA Ananda terakhir," kata Khalid.

Sebelumnya, Ervina Yana sempat viral di media sosial usai dia dikabarkan ditolak di beberapa rumah sakit di Kota Makassar. Pasalnya dia tidak mampu membayar biaya tes Covid-19 yang harus dilakukan sebelum proses persalinan.

Ia sudah mendatangi beberapa rumah sakit dan semua harus mewajibkan dia menjalani prosedur serupa. Setidaknya sudah tiga rumah sakit di Makassar yang dikunjungi Ervina Yana, namun semuanya mewajibkan untuk menjalani swab test dengan biaya mencapai Rp2,3 juta.

Ervina tak sanggup membayar biaya tersebut sehingga dia terpaksa mengurungkan niat untuk dirawat. Bahkan, dia sempat keliling di beberapa rumah sakit dengan maksud untuk segera melakukan persalinan. Namun karena tak kunjung ditangani dokter, sampai akhirnya anak dalam kandungan Ervina tidak lagi bergerak.(vie)