Rapat Dengar Pendapat

Diundang DPRD, Forum RT/RW Pekanbaru Kota Sebut Sembako Pemko Jenis KW


Selasa, 16 Juni 2020 - 15:22:55 WIB
Diundang DPRD, Forum RT/RW Pekanbaru Kota Sebut Sembako Pemko Jenis KW Forum RT/RW Kota Pekanbaru mengikuti Rapat Dengar Pendapat bersama anggota DPRD Pekanbaru. /Bambang

PEKANBARU, RiauIN.com - Ketua Forum RT/RW Kecamatan Pekanbaru Kota, Edrianto Syahnur, mengatakan paket bantuan sosial (bansos) sembako yang disalurkan oleh Pemko Pekanbaru, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu yang lalu, dinilai sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Penegasan itu disampaikannya saat diundang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Selasa (16/6/2020). Dia mengaku kesal atas penyaluran bantuan itu. Meski PSBB sudah tidak diberlakukan lagi karena kota Pekanbaru saat ini menuju New Normal.

"Semua bantuannya KW semua. Nomor 2 semua. Intermie itu mie yang paling murah. Itulah kami contohkan semua. Kami siap bertanggungjawab, karena yang konsumsi kan masyarakat kami," Kata Edrianto.

Tidak hanya itu, nilai bantuan pun dinilai tidak sesuai. Sebab, dari yang diterima harusnya bernilai Rp250 ribu per paketnya. Namun kenyataan katanya, tahap pertama bansos yang disalurkan PT SPM sebesar Rp119 ribu san tahap kedua dari Bulog Rp139 ribu. 

"Kami dari awal sudah tahu betul Pemko Pekanbaru dia mencari orang miskin. Sementara yang kami terima itukan data terdampak. Bukan mencari orang miskin. Tiba-tiba kami lihat di lapangan bantuan itu memang bantuan orang miskin," cetusnya.

Hal itu terlihat dari isi paket bantuan yang dinilainya tidak layak untuk dikonsumsi dan mereka terima. Ironisnya, ditengah imbauan itu pemerintah menganjurkan agar masyarakat menjaga pola makan dan konsumsi makanan bergizi.

"Apa contoh paket sembako yang kami bawa dan yang mereka (Pemko, red) berikan itu makanan bergizi? Orang kena musibah diberi makanan seperti itu," cetusnya.

Bahkan lagi, pihaknya mendengar ada bantuan tahap ketiga. Wacananya diubah dari paket sembako menjadi uang tunai Rp 250 ribu. Dan masyarakat pun disuruh membuka rekening di bank.

"Tiba tiba berubah lagi aturan, pihak kelurahan mengatakan kalau bank yang disalurkan bank BPR dan bank Riau Kepri. Warga sudah buka rekening ada yang buka rekening saldo awal Rp50 ribu, ada yang Rp100 ribu. Sampai detik ini bantuan belum muncul," ketusnya.

RDP dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Doni Saputra. Dihadiri beberapa anggota diantaranya Firmansyah, Indra Sukma, Victor Parulian dan Muhammad Isa Lahamid.

Sedangkan Victor Parulian menambahkan dengan persoalan bansos paket sembako pemko Pekanbaru ini, pihaknya menyorot adanya ketidakberesan baik dari segi kualitas maupun kuantitas bansos.

"Artinya tidak ada pemerataan yang diberikan oleh Pemko Pekanbaru mengenai paket bansos pada masa PSBB. Dalam waktu dekat akan kita panggil dinas terkait dalam menanggapi persoalan ini," tutupnya.(bam)