Adakan Rapat Khusus di Kantor Desa

Cemas Tertular, Warga Sungai Tohor Minta Pekerja Kontraktor Jalan Patuhi Aturan Covid-19


Sabtu, 30 Mei 2020 - 22:07:02 WIB
Cemas Tertular, Warga Sungai Tohor Minta Pekerja Kontraktor Jalan Patuhi Aturan Covid-19 Pekerja pembangunan jalan di Desa Sungai Tohor sudah datang dan mulai beraktivitas. /Syahrul
MERANTI, RiauIN.com - Warga Desa Sungai Tohor, Kecamatan TebingTinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, mempersoalkan keberadaan pekerja pembangunan jalan di desa mereka, khususnya yang berasal dari zona merah Covid-19.

Hal tersebut terungkap dari rapat warga Desa Sungai Tohor dengan pihak Kecamatan dan Tim Covid-19 Kecamatan, Sabtu (30/5/2020), di Kantor Desa Sungai Tohor.

"Saat ini sedang wabah Covid-19, kami minta kepada kontraktor yang bekerja pada peningkatan jalan lintas sungai Tohor ini hendaknya tetap mengikuti protokoler. Bertanya kami, kenapa pekerja ini tidak dikarantina selama 14 hari, sementara anak sekolah yang pulang ke sini harus menjalani karantina," kata Frengki, tokoh pemuda Sungai Tohor mempertanyakan.

Dia mengatakan, pihaknya melihat ketidakadilan dalam perlakuan. Apalagi para pekerja tersebut sebagian besar berada dari zona merah Covid-19.

"Kalau terjadi sesuatu nanti di Desa Sungai Tohor, siapa yang mau tanggung jawab. Apa pihak perusahaan mau bertanggung jawab?" tukas Frengki.

Sementara itu, Damanik selaku kontraktor lapangan, mengatakan pihaknya sangat sadar akan bahaya Covid-19. Untuk itu, pihak kontraktor sudah membekali setiap pekerja dengan surat kesehatan dari Puskesmas tempat mereka berasal.

Kepada Kepala Desa dan Kepala Puskesmas Damanik dan anggotanya memperlihatkan surat kesehatan dimaksud.

Dikatakan, dari perusahaan pihaknya akan tetap bekerja dengan mengikuti protokoler kesehatan, yakni  menggunakan masker, dan menjaga jarak. Kemudian pada malam hari dia pastikan anggotanya tidak ada berkeliaran, apalagi ngumpul sama warga selama 14 hari.

Seusai rapat, RiauIN menghubungi Kepala Puskesmas Sungai Tohor, dr Ahmad. Disampaikan Ahmad, dirinya sudah melihat surat kesehatan para pekerja dari pukesmas setempat, maupun surat keterangan sehat dari perusahaan.

"Pada rapat tadi, kita dari kesehatan  menegaskan pihak kontraktor harus  mengikuti  protokoler  kesehatan. Waktu bekerja harus menggunakan masker, dan tidak berkerumunan dengan warga  sungai Tohor dan selama 14 hari," katanya.

Ditegaskan Ahmad, pihaknya akan terus memantau para pekerja. Petugas Puskesmas sudah mengantongi nomor handphone para pekerja untuk terus melakukan monitoring setiap saat.

"Kalau ada yang merasa demam, atau batuk, kami minta segera periksakan ke Puskesmas," katanya.

Ketua Covid-19 Kecamatan TebingTinggi Timur, Rudi, mengatakan, ketika para pekerja tiba di Sungai Tohor pada Jumat (29/5/2020), mereka langsung dicek oleh petugas Covid-19 di pelabuhan. 

"Nomor handphone mereka juga sudah kita ambil, dan selama 14 hari mereka akan tetap dipantau," kata Rudi.

Rudi menegaskan kembali bahwa selama 14 hari dia meminta kepada kontraktor jangan ada kontak dengan warga terlebih dahulu. Begitu juga dengan masyarakat pada siang hari ketika ingin melihat mereka sedang bekerja diharapkan bisa jaga jarak.

"Kalau bisa jangan datang ke lapangan, kita sama sama menjaga saja," sebut Rudi.(syah)