Opini ERMAN GANI

Alhamdulillah, Walikota Pekanbaru Izinkan Masjid Dibuka Kembali


Jumat, 29 Mei 2020 - 10:40:36 WIB
Alhamdulillah, Walikota Pekanbaru Izinkan Masjid Dibuka Kembali Dr Erman Ghani. /istimewa
KAMIS malam Jumat, 28 Mei 2020 pukul 23.10 WIB, Walikota Pekanbaru berkesempatan menerima jajaran Kemenag,  MUI dan pimpinan lembaga dakwah kota Pekanbaru. Diantaranya hadir  langsung Kakan Kemenag, Ketua MUI,  Ketua MDI, IKMI, IKADI, Ittahadul Muballighin, Sekretaris FKUB dan beberapa tokoh agama lainnya. Saya sendiri sebagai sekretaris MDI kota Pekanbaru hadir dalam rangka mendampingi Ketua. 

Hampir seluruh organisasi dan lembaga dakwah  datang langsung dihadiri ketua masing-masing tanpa diwakilkan. Disamping bersilaturrahim dalam rangka idul fitri, juga yang terpenting mendengar langsung dari  Walikota kebijakan Pemko pasca berakhirnya PSBB.

Walikota pun tidak sendiri. Beliau didampingi oleh beberapa pejabat Pemko lainnya. Hadir Asisten I, Jubir Tim Gugus Covid-19 , Kabag Kesra dan beberapa staf pendukung lainnya.
 
Kepada yang hadir Walikota dengan serius menyampaikan bahwa PSBB berakhir hari ini, Kamis, 28 Mei 2020.  Selanjutnya akan diberlakukan kebijakan new normal. Yaitu tatanan kehidupan baru dan mengembalikan sesuatu kepada kompetensi dan kewenangannya masing-masing.

Pengaturan new normal pendidikan dikembalikan kepada Kementerian Pendidikan. Pengaturan tata kelola new normal perdagangan dikembalikan kepada Kementerian Perdagangan. Begitu pula pengaturan terkait new normal  rumah ibadat dikembalikan kepada Kementerian Agama dan MUI.

New normal bukan dimaksudkan kehidupan   seperti semula, tapi tatanan kehidupan baru yang berbeda dengan tatanan sebelumnya.  Terkait operasional new nornal rumah ibadat Pak Walikota secara bijaksana mempersilakan Ketua MUI, Kakan. Kemenag dan tokoh lembaga dakwah yang hadir memusyawarahkannya dalam rangka penerapan new normal operasional rumah ibadat.

Sungguh amat kentara kenegarawan sang Walikota. Dengan mata berkaca-kaca menahan rasa bahagia   betapa patuhnya masyarakat kota terhadap intruksi Walikota dalam mentaati PSBB. Terutama tokoh agama dan pengurus masjid.

Kesahduan hati sang Walikota bukan tanpa alasan. Pekanbaru memiliki masjid/musholla sebanyak 1.380. Ketika PSBB pertama diterapkan, hampir seluruh masjid mematuhinya. Hanya tinggal lebih kurang seratusan masjid yang masih melaksanakan kegiatan di masjid/musholla. Ketika dilakukan pendekatan oleh camat, MUI, FKUB, lembaga dakwah dan tokoh masyarakat,   hanya tertinggal 48 masjid/musholla yang masih ‘buka’.  Ini merupakan prestasi yang luar biasa untuk kota Pekanbaru.

Karenanya, Walikota atas nama jajaran Pemko Pekanbaru, atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus masjid di Kota Pekanbaru.  Tingkat kepatuhan kaum muslimin terhadap ulil amri yang direpresentasikan oleh masjid/musholla sungguh luar biasa. 

Selanjutnya, Walikota yang selalu sabar dengan begitu  banyaknya  kritikan bahkan cacian terhadap dirinya  menyatakan, saatnya sekarang rumah ibadah boleh buka dan melaksanakan aktifitas beribadah. Tapi tidak membuka rumah ibadat seperti biasa atau seperti semula atau seperti dulu sebelum ada wabah covid-19. 
Pengurus rumah ibadah mesti  membuka rumah ibadat dengan tatanan ibadah yang baru.  Dalam artian, pengurus berupaya  menerapkan kaifiat baru dalam beribadah dengan penetapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tidak merubah subtansi peribadatannya, namun hanya mengatur tatacara operasional di lapangannya ketika hendak  beribadah. 

Diantaranya seperti menjarakkan shaf, tidak berjabat tangan, mencuci tangan, Jemaah sakit tidak boleh hadir ke masjid,  membawa sajadah sendiri dan seterusnya. Pengaturan selanjutnya oleh Walikota diserahkan ke Kemenag, MUI dan pimpinan lembaga dakwah yang hadir.  Sungguh sangat menyenangkan. Kerinduan beribadah di rumah Allah selama terjawab sudah.

Walikota yang dikenal cepat mengambil keputusan   tersebut melanjutkan penjelasannya, bahwa tingkat penularan covid-19 di kota Pekanbaru, pada saat ini,  sudah menunjukkan penurunan  dan melandai (R<1).  Indikatornya adalah tidak ditemukannya lagi kasus baru yang berarti jumlahnya. 

Beliau mengatakan, inilah buah dari hasil penerapan PSBB yang diterapkan selama tiga kali berturut-turut. Hampir satu setengah bulan lamanya. Keberhasilan ini adalah buah dari kedisplinan dan kepatuhan masyarakat  kota Pekanbaru terhadap intruksi saya sebagai Walikota. Padahal Pekanbaru adalah kota nomor dua di Indonesia yang  menerapkan PSBB setelah DKI Jakarta.

Untuk itu Walikota menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru

Namun, di tengah-tengah kabar gembira tersebut Walikota tetap mengingatkan dan wanti-wanti  kepada masyarakat  untuk  berhati-hati terhadap pendatang baru di luar Riau yang wilayah mereka masih zona merah dan tingkat positif covid-19 masih tinggi. Dalam rangka preventif perlu peran serta RT/RW dan masyarakat setempat. Sebab kita tidak lagi memiliki legalisasi untuk membatasi orang masuk  karena Pekanbaru tidak lagi menerapkan PSBB.

Masyarakat juga diharapkan secara mandiri tetap  disiplin seperti penerapan PSBB. Selalu menggunakan masker. Sesering mungkin mencuci tangan. Jaga kebersihan diri dan lingkungan. Supaya  penyebaran covid-19 di Pekanbaru tidak kembali naik dan mendaki (R>1). Indikatornya adalah ditemukannya lagi kasus baru yang berarti dalam jumlah yang sangat banyak. Nauzubillah.
 
Akhir dari pertemuan tersebut, seluruh peserta yang hadir menyampaikan rasa lega dan bahagianya kepada sang Walikota.  Penghargaan dan  tahniah disampaikan oleh Kakan. Kemenag, Ketua MUI, Ketua MDI, IKMI, IKADI, Ittahadul Mubalighin dan FKUB kepada Walikota dan jajaran atas usaha dan jerih payahnya menekan penyebaran covid-19 di kota Pekanbaru.

Agaknya sang  Walikota sedang mentablighkan sebuah pengajaran yang amat mulia  kepada kita semua bahwa penerapan PSBB sama ibarat filosofi minum jamu. Pahit di awal.  Namun  akhirnya amat terasa berharga bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Sekali lagi terimakasih pak Walikota. 
Jazakallahu khairan katsira.  
Semoga Allah SWT balas dengan pahala yang berlimpat ganda. Amin.(*)

Dr Erman Gani adalah seorang mubaligh dan berdomisili di Pekanbaru.