Dinas Sosial Sudah Tarik dan Ganti Baru

Heboh Sarden Bansos Pemkab Meranti Berulat, Mahasiswa: Jangan Korbankan Masyarakat


Jumat, 29 Mei 2020 - 08:33:30 WIB
Heboh Sarden Bansos Pemkab Meranti Berulat, Mahasiswa: Jangan Korbankan Masyarakat Ikan sarden berulat diunggah warga ke media sosial. /istimewa
MERANTI, RiauIN.com - Warga Kepulauan Meranti dibuat heboh dengan ditemukannya sarden kaleng bantuan sosial Pemkab yang berulat. Foto dan rekaman video singkat ikan sarden berulat tersebut di media sosial.

Setelah ditelusuri ternyata foto dan video ikan sarden tersebut berasal sejumlah paket sembako Bansos Pemkab Kepulauan Meranti yang diserahkan kepada masyarakat di Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sarden kalengan Makarel Saus Tomat itu bermerk Poh Sung, merupakan produk luar negeri yang dikemas oleh PT Sumber Karya Sejati, Kota Batam, Kepulauan Riau dengan nomor izin edar ML 543929001006. 

Kepala Desa Lukun, Lukman, membenarkan temuan tersebut. Menurutnya, temuan ulat belatung  dalam sarden kaleng cukup menghebohkan warga desa karena berasal dari paket sembako bantuan sosial Pemkab kepada masyarakat kurang mampu. Selain sarden kaleng, bansos tersebut berisikan sejumlah bahan pokok lain seperti beras dan gula.

"Tapi tidak semuanya yang berbelatung (berulat, red). Hanya beberapa saja yang melaporkan kepada kami. Namun untuk keselamatan semua, kami menarik kembali seluruh sarden kaleng yang ada pada masyarakat penerima bantuan," kata Lukman.

Dikatakan, saat ini sarden kaleng tersebut sudah diganti oleh dinas terkait dengan sarden kaleng merek lain. Sebanyak 34 sarden kaleng baru didrop kepada warga, sebagai pengganti sarden kaleng yang berulat.

Masyarakat Kecewa
Sementara itu Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Meranti, Zuriyadi Fahmi menyuarakan kekesalan masyarakat. Menurutnya, Pemkab Meranti tidak serius dalam menjaga keselamatan masyarakat.

"Pemda tidak punya hati dalam menyediakan makanan untuk masyarakatnya. Mereka lebih dari lalai, dalam memilih sembako yang dibagi-bagikan kepada warga kurang mampu penerima bantuan sosial Covid-19," katanya.

Disebutkan, jika makanan tersebut tidak cepat ketahuan oleh penerima langsung saja dimasak atau dimakan oleh warga, maka akan muncul masalah besar di Kepulauan Meranti ini.

“Untuk itu kita sebagai mahasiswa mengingatkan jangan coba-coba bermain untuk masalah perut ini. Apa yang dimakan yang akan jadi darah daging nantinya. Boleh mau cari keuntungan, tapi ingat-ingatlah sedikit. Jangan barang yang sudah rusak juga diberikan. Jangan cari keuntungan besar sampai mengorbankan masyarakat,” tutur Zuriyadi.

Dinas Akui Lalai
Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3KB) Kepulauan Meranti, Agusyanto Bakar, menyatakan pihaknya sudah mengganti sarden bermasalah tersebut. 

Diakuinya, sebagai leading sector dan koordinator pembagian sembako ada beberapa kaleng yang bocor sehingga menyebabkan terdapatnya belatung dalam ikan kaleng.

“Ada beberapa kaleng yang bocor, jadi makanya ada Belatung. Tapi semuanya sudah ditarik dan diganti dengan yang baru dari merek berbeda,” kata Agusyanto, Kamis (28/5/2020) siang.(syah)