Penemuan Baru Covid-19

Waduh, Ada Lagi Gejala Corona Selain Batuk dan Demam


Jumat, 24 April 2020 - 19:28:00 WIB
Waduh, Ada Lagi Gejala Corona Selain Batuk dan Demam Penelitian Corona mengambil sampel pasien. /net
JAKARTA, RiauIN - Gejala orang yang terinfeksi virus corona covid-19 umumnya demam tinggi disertai batuk dan gangguan pernapasan. Tapi, belakangan penelitian menyebutkan sejumlah gejala baru yang diidap pasien positif corona. 

Mengutip VIVA.co.id, salah satu gejala terbaru dari pasien positif corona yaitu serangan pada sistem pencernaan (gastro) seperti keracunan makanan. Hal itu terjadi pada dr Fern Riddell yang merasakan serangan itu lebih dari 30 hari. 

Riddell menceritakan pengalamannya dikutip dari laman Daily Star. Ia tak mengalami gejala flu, tapi malah sakit perut seperti mau muntah.

"Keluhanku benar-benar ada di gastri, meski dengan gejala ringan, tapi ini sangat menganggu," ungkapnya.

Ia mengatakan gejala yang dialaminya makin parah pada hari ke-10. Tubuhnya gemetar, dehidrasi parah, sangat mual, diare parah, dan kelelahan berlebih.

"Setelah hari ke-14, saya mencoba hidrasi kebutuhan cairan lagi," ungkapnya.

Gejala baru yang dialami Riddell ternyata juga dialami sejumlah pasien positif corona lainnya. Melansir lama The Sun, sebuah studi baru yang dipublikasikan American Journal of Gastroenterology menyebutkan beberapa pasien covid-19 mengalami sakit perut, masalah pencernaan seperti diare sebelum gejala lainnya.

Para peneliti menganalisis data dari 204 pasien corona di Provinsi Hubei, China. Hasilnya, 48,5 persen pasien tersebut tiba di rumah sakit dengan gejala diare, muntah atau sakit di bagian perut.

Tak hanya mengalami diare, The British Association of Otorhinolaryngology yang mewakili para ahli pengobatan telinga, hidung, dan tenggorokan juga menemukan mereka yang merasa kehilangan kemampuan indera ini harus mengisolasi diri meski tak merasakan gejala lain. Diperkirakan virus ini merusak sel di dalam hidung dan tenggorokan.

"Kami juga mengidentifikasi gejala baru (menurunnya indera penciuman dan perasa) yang mungkin berarti orang tanpa gejala lain tapi hanya dengan menurunnya indera ini mungkin harus mengisolasi diri, sekali lagi untuk mengurangi penyebaran virus," jelas para dokter dalam pernyataan mereka.

Lebih lanjut, laman The Jourdan menjelaskan para pasien mengalami kelelahan mental. Meski begitu, gejala ini belum secara resmi diperhatikan sebagai gejala, tapi menjadi indikator lain bahwa mereka yang terjangkit COVID-19 sudah lapor mengalami gejala tersebut.

Salah satu pasien yang mengalami ini di antaranya seorang ibu tiga anak asal Hampshire, Inggris. Ia tak mengalami batuk atau demam, tapi merasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala. 

Lalu, Journal of the American Medical Association melaporkan 44 persen dari pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit merasakan gejala kelelahan.(vie)