Di Belanda, Warga Dibiarkan Kena Virus Corona Sampai Sembuh Sendiri


Kamis, 02 April 2020 - 23:11:40 WIB
Di Belanda, Warga Dibiarkan Kena Virus Corona Sampai Sembuh Sendiri Negeri Belanda.
JAKARTA, Riauin.com - Ketika sebagian besar negara menerapkan social distancing, Belanda justru punya cara sendiri dalam melindungi kelompok rentan terinfeksi coronavirus. 

Negara ini ingin membangun "herd immunity” atau kekebalan kelompok, dimana membiarkan banyak orang terinfeksi, lalu sembuh dari penyakitnya. Langkah ini dinilai tepat karena penyebaran virus menjadi diperlambat.

"Berhubung vaksin dan obatnya belum ada, yang bisa kami lakukan yaitu memperlambat penyebaran virus sekaligus membangun herd immunity secara terkendali," ujar Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, sebagaimana dilansir Naviri Magazine, kemarin.

Mark hanya ingin menenangkan rakyat, tapi caranya lebih pragmatis. "Pada kenyataannya, sebagian besar penduduk akan terinfeksi virus dalam periode mendatang," imbuh Mark.

Belanda takkan memberlakukan lockdown. Sekolah dan restoran memang diimbau untuk ditutup, tapi tak ada praktik social distancing yang ketat di sana. Orang-orang masih berkumpul di taman. Kedai kopi yang menjual ganja pun masih terima pesanan.

Pemilik kafe di Tilburg, yang dipanggil Meuk, memberi tahu bahwa bisnis semacam ini sangat dibutuhkan untuk menenangkan warga di masa-masa sulit seperti sekarang. Meskipun begitu, Meuk tetap mengambil tindakan pencegahan.

"Kami memberlakukan jaga jarak 1,5 meter. Batas mengantre tidak boleh lebih dari empat orang. Semua permukaan juga selalu dijaga kebersihannya," ungkapnya.

Lelaki bernama Bram mendukung keputusan pemerintah. "Menurutku, ini langkah terbaik yang pernah diambil negara Eropa. Pada akhirnya, kita pasti akan terinfeksi virus, dan tubuh akan lebih kebal setelah sembuh," ujar Bram.

Belanda berani mengambil langkah itu, karena sistem kesehatan mereka bagus dan mengungguli negara Eropa lainnya. Akan tetapi, Belanda bukan satu-satunya yang menerapkan herd immunity.

Akhir pekan lalu, pemerintah Britania Raya mengatakan, 60 persen populasi Inggris mesti terinfeksi COVID-19 agar herd immunity terwujud. Dengan skenario tingkat kematian menginjak 0,5-1 persen, sejumlah warga panik mendengar pernyataannya.

Pemerintah Inggris kemudian berubah pikiran, dan menarik kembali kebijakan mereka.(net/vie)