Jakarta, Riauin.com -- Nilai tukar rupiah berada di level Rp16.550 ribu per dolar AS pada perdagangan pasar spot pukul 12.00 WIB Senin (23/3). Posisi tersebut melemah 3,70 persen dibandingkan nilai pada perdagangan Jumat sore (20/3) dan anjlok 19,36 persen sejak awal tahun.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang negara kawasan Asia juga turut melemah di waktu perdagangan yang sama, seperti won Korea yang melemah 2,64 persen, ringgit Malaysia 1,16 persen, dan dolar Singapura 0,52 persen.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan drastis rupiah yang terjadi siang ini diakibatkan tingginya tingkat volatilitas pergerakan rupiah akibat virus corona (covid-19).
"Ini karena volatilitas pergerakan rupiah cukup besar, sehingga pergerakan pelemahan pun besar dan sebaliknya kalau menguat pun bisa besar," kata Ariston saat dihubungi wartawan, Senin (23/3).
Menurutnya, kemungkinan rupiah dapat lebih tertekan lagi hari ini mengikuti sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini seperti indeks saham futures AS, indeks saham Australia, Nikkei dan Kospi yang bergerak negatif serta sebagian mata yang Asia yang melemah terhadap dollar AS.
Ariston memprediksi rupiah dapat jatuh ke level mendekati Rp17 ribu per dolar AS hari ini.
"Potensi pelemahan masih terbuka, resisten di kisaran Rp16.850 per dolar AS, level tertinggi sejak Juni 1998," ucap Ariston.
Ariston mengatakan, saat ini pasar menunggu kesepakatan stimulus pemerintah dan Senat AS sebesar US$1,3 triliun.
"Kalau ini disepakati mungkin bisa memberikan sentimen penguatan untuk rupiah besok," ucapnya.(int/nol)