Tren Kejahatan Siber di 2016 Meningkat, Ini Bentuknya


Senin, 04 Januari 2016 - 08:46:40 WIB
Tren Kejahatan Siber di 2016 Meningkat, Ini Bentuknya Ilustrasi
PARA ahli Kaspersky Lab menerbitkan laporan Prediksi 2016 mengenai tren kejahatan siber pada 2016. Menurut para ahli Kaspersky Lab, pada 2016 ini, ancaman Advanced Persistent Threats (APT) akan menghilang dan digantikan ancaman yang lebih berbahaya lagi, bahkan semakin sulit untuk dideteksi.

Pada 2016, juga akan lebih banyak lagi pemain yang masuk ke dunia kejahatan siber.

Menurut keterangan tertulis dari Kaspersky Lab, Senin 4 Januari 2016, disebutkan dengan banyaknya para pemain baru, sebuah industri outsourcing yang rumit juga mulai bermunculan untuk memenuhi permintaan jenis peranti lunak berbahaya (malware) baru, bahkan untuk melakukan keseluruhan aksi serangan.

Prediksi ini disusun oleh tim Kaspersky Lab yang melibatkan 42 pakar keamanan yang berasal dari Global Research and Analysis Team (GReAT), dan tersebar di seluruh dunia.

Berikut tren kejahatan siber pada 2016:

1. APT menghilang, muncul ancaman lebih berbahaya

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa akan ada perubahan dramatis dalam struktur serta cara beroperasi dari APT.

2. Risiko SmartTV atau mesin pembuat kopi

Popularitas peranti lunak pemalak (ransomware) akan semakin meningkat dengan penggunaan Trojan perbankan dan diprediksi akan semakin meluas ke area yang baru seperti perangkat OS X.

Diketahui, perangkat berbasis OS X kebanyakan dimiliki oleh para target yang dianggap kaya, sehingga akan lebih menguntungkan penjahat siber. Selain itu, perangkat mobile dan Internet-of-Things juga dijadikan target.

3. Model pembayaran terbaru

Sistem pembayaran alternatif seperti ApplePay dan AndroidPay, serta bursa saham akan menjadi target empuk bagi serangan siber keuangan dan akan terus dikembangkan oleh para penjahat siber.

4. Membocorkan data pribadi

Pada 2015, kita melihat kenaikan jumlah DOXing, serangan berupa public shaming serta pemerasan, semua orang mulai dari Hactivists hingga negara menggunakan strategi penyebarluasan foto-foto pribadi, informasi, daftar pelanggan, dan kode untuk mempermalukan target mereka.

Sayangnya, Kaspersky Lab melihat bahwa praktek seperti ini masih akan terus meningkat secara eksponensial pada 2016.

Terkait dengan risiko ancaman yang kain meningkat, Kaspersky Lab juga merilis prediksi jangka panjang risiko keamanan siber, antara lain:

1. Evolusi serangan APT - Access-as-a-Service

Bisa dipastikan akan lebih banyak lagi pendatang baru yang bergabung ke dunia APT. Tentara bayaran siber akan bertumbuh, karena semakin banyak pihak-pihak yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari serangan online.

Mereka pastinya akan menawarkan keahlian serangan kepada siapa pun yang bersedia membayar, dan untuk menjual kepada pihak ketiga yang tertarik terhadap akses digital ke korban berprofil penting. Hal seperti ini biasa disebut dengan penawaran 'Access-as-a-Service'.

2. Pemecah belahan internet

Munculnya internet yang terpecah belah, terrbagi-bagi sesuai negara. Jika hal ini benar-benar terjadi, ketersediaan internet di wilayah mana pun akan dapat dengan mudah dikendalikan dengan cara melakukan serangan pada titik-titik layanan yang dapat menyediakan akses di seluruh area yang berbeda-beda.

Lanskap seperti ini, bahkan bisa menyebabkan pasar gelap untuk konektivitas. Sama halnya, dengan teknologi yang menggerakkan internet secara rahasia terus mendapatkan perhatian banyak orang dan diadopsi secara luas. VCI