Produk UMKM di Meranti Didorong Masuk ke e-Commerce


Sabtu, 17 Agustus 2019 - 06:43:38 WIB
Produk UMKM di Meranti Didorong Masuk ke e-Commerce
SELATPANJANG, Riauin.com - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengaku masih banyak menghadapi kendala usaha terutama dalam mencari pasar potensial yang semakin mengandalkan teknologi.

Untuk itu Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disdagprinkop-UKM) Kabupaten Kepulauan Meranti mencanangkan pelaku usaha perlu ditopang dengan pola pemasaran yang kini berkembang. Salah satunya melalui e-commerce atau penjualan secara online. Hal ini penting untuk mendukung dan mempermudah para pelaku usaha untuk memasarkan produknya.

Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disdagprinkop-UKM) Kabupaten Kepulauan Meranti, H. Aminullah mengatakan berdasarkan data yang ada, ekonomi berbasis elektronik semakin berkembang di Indonesia. Potensinya sangat luar biasa dan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

“Sekarang kan zamannya online, memang beberapa UMKM kita masih konvensional. Untuk itu, pelatihan digital harus terus didorong supaya mereka bisa masuk ke market place baik online dan offline. Jika tidak begitu, akan sulit produk kreasi mereka yang seharusnya potensial,” jelas Aminullah.
mengenalkan

Dikatakan Aminullah, saat ini UMKM di Kepulauan Meranti berjumlah 10.146 unit. Dan pada tahun 2020 mendatang UMKM tersebut akan difasilitasi, verifikasi dan diidentifikasi.

"UMKM yang ada akan kita identifikasi dan verifikasi ulang mengingat sudah banyak yang tidak aktif. Sementara itu mereka juga akan kita fasilitasi untuk memperoleh sertifikat halal dan sertifikat ketahanan pangan," kata Aminullah.

Sementara itu, Kepala Disparpora Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat mengaku sudah melakukan training terhadap para pelaku usaha dalam memasarkan produknya melalui sistem digitalisasi. Program tersebut adalah untuk membangun daerah melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya pelaku UMKM melalui pemanfaatan teknologi.

"Penetrasi penggunaan internet di Indonesia mengubah perilaku belanja masyarakat yang semula masih offline menjadi online. Kami melihat adanya potensi masyarakat untuk menjadi pebisnis online. Diharapkan seminar dan edukasi yang dilakukan kemaren dapat menjawab kebutuhan mereka terhadap perkembangan ekonomi digital," katanya. (int/nol)