Kanal

Akses Jalan ke Perumahan Elite di Delima Pekanbaru Ditutup Warga, Ini Pemicunya

RIAUIN.COM - Warga perumahan Wadiya Graha I RT 4 RW 7 kompak menutup akses jalan batas wilayah dengan perumahan Villa Windaro Permai yang terletak di RT 3 RW 1 Kelurahan Delima, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru.

Akses jalan itu ditutup sejak 18 Juli 2023 lalu dan rencananya akan ditembok secara permanen oleh warga pada minggu ini.

Warga beralasan, jalan itu ditutup karena air hujan yang mengalir dari perumahan Villa Windaro Permai membanjiri perumahan warga Wadiya Graha I. Selain itu, jalan menuju perumahan Villa Windaro Permai adalah jalan yang dibangun oleh developer perumahan Wadiya Graha I.

Akibatnya, sebanyak 60 kepala keluarga (KK) di perumahan elite itu terancam terisolasi. Pasalnya, akses jalan lama yang berada di RT 03 sudah lama ditutup oleh pemilik tanah.

Ketua RT 03 RW 07 Perumahan Wadiya Graha I, Ifnaldi Eka Putra mengungkapkan, permasalahan jalan dan problem banjir ini telah terjadi sejak 2 tahun lalu. Perumahan Villa Windaro Permai tersebut izin dan lokasinya dibangun di wilayah RW 01 RT 03.

"Jadi dia (Villa Windaro Permai, red) mempergunakan fasilitas kami dan air limbahnya mengalir ke wilayah kami. Ada 4 RT yang terdampak banjir apabila hujan, yakni RT 01, 02, 03 dan 04," kata Ifnaldi, Jumat (28/7/2023).

Atas permasalahan ini warga sudah mencoba melakukan mediasi dengan pengembang Villa Windaro Permai, namun tidak menemui titik terang.

"Setiap hujan banjir, sementara dari pihak Villa Windaro Permai tak ada iktikad baik untuk menyelesaikan permasalahan," cetusnya.

Dibeberkan Ifnaldi, saluran air dari perumahan Villa Windaro Permai ikut ditampung di parit perumahan Wadiya Graha I, termasuk akses jalan. "Semuanya numpang, jalan, parit juga numpang. Makanya kami tutup akses jalan dan drainase agar warga kami tidak lagi kebanjiran," sebutnya.

Sementara Zul Kani, Ketua Perumahan Villa Windaro Permai ketika dikonfirmasi hanya bisa pasrah apabila akses jalan satu-satunya itu ditutup warga. Dia menyebut permasalahan ini bukan antara warga Villa Windaro Permai dengan warga Wadiya Graha I.

"Intinya ada kewajiban-kewajiban oleh developer Villa Windaro Permai yang tidak ditunaikan. Dari awal kita juga sudah tahu kalau setiap hujan itu air dari villa ini ke perumahan warga. Akibatnya ini yang terjadi," ucapnya.

Makanya, kata dia, satu-satunya jalan kita telah meminta pihak developer untuk menyelesaikan permasalahan ini. Terlepas dari permasalahan di luar, sebetulnya warga Villa Windaro Permai juga mengeluhkan drainase yang tidak berfungsi dan jalan yang belum disemenisasi.

"Di dalam pun sebetulnya kita mengeluhkan, drainase yang tidak jalan, jalan yang masih tanah seharusnya sudah semenisasi, itulah persoalannya," ungkap Zul Kani.

Dibeberkannya, dari 116 unit rumah yang terdapat di Villa Windaro Permai, 60 diantaranya sudah berpenghuni. Apabila jalan satu-satunya ini ditembok warga, maka 60 KK di perumahan Villa Windaro dipastikan terisolasi.

"Memang iya, sekarang saja pakai motor, untung masih dikasih akses motor. Seandainya ditutup, ya sudah kita pasrah di dalam dan kita sasarannya developer lah nanti. Kemarin saya sudah bikin surat, kita tidak mau jadi korban. Namun tak ada balasan dari developer, dihubungi tidak diangkat," bebernya.

Terkait permasalahan ini, sejumlah warga telah mengadu ke lembaga perlindungan konsumen bahkan ke bank pemberi KPR.

"Warga sudah mengadu kemana-mana, ada yang mengadu ke Lembaga Perlindungan Konsumen, ke bank pemberi KPR," pungkasnya.

Terpisah, Taufiq, salah satu warga perumahan Wadiya Graha I mengungkapkan, awalnya sebelum perumahan Villa Windaro Permai dibangun, lokasi perumahan yang ditempatinya tidak pernah mengalami banjir sejak pertama kali dibangun pada tahun 1988 lalu.

"Setelah dibagun perumahan Villa Windaro Permai pada tahun 2021 lalu, maka permasalahan muncul di perumahan kami. Pertama kami mengalami banjir setiap turun hujan. Awalnya hanya beberapa rumah warga yang terimbas. Namun pada bulan Ramadan 2023 RT 1 sampai RT 6 terkena banjir akibat air dari perumahan Villa Windaro Permai," kata Taufiq.

Kemudian, warga protes kepada pengembang perumahan Villa Windaro Permai karena hal tersebut. Namun tidak menemukan titik terang antara warga dengan pengembang.

"Akhirnya kami memutuskan menutup akses jalan dan drainase dari perumahan tersebut yang disaksikan Camat Binawidya, Kapolsek Tampan dan PUPR Kota Pekanbaru, Perangkat Lurah dan warga kedua belah pihak," tegasnya.

Sementara itu, pimpinan pengembang Villa Windaro Permai, Winda, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon tak banyak memberikan keterangan.

"Bingung saya menjelaskannya, nggak bisa saya menjelaskan di HP, nanti kalau ada waktu dan kesempatan kita ngobrol. Saya lagi di tempat lain, biar aja viral dulu itu," ucapnya.-dnr

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler