Kanal

Viral! Kisah Kepala Sekolah di Meranti Antar Jemput Siswanya Pakai Gerobak

SELATPANJANG, Riauin.com - Beberapa hari belakangan sebuah potret pendidikan di perbatasan Indonesia kembali menjadi bualan yang hangat di dunia maya. Terdapat di berapa bingkai aplikasi di sosial media (medsos) Instagram dan FaceBook yang terpantau. Kali ini adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti, Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti.

Namun sayangnya bukan bualan tentang kelayakan sekolah tersebut, melainkan suatu perjuangan sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak bagi 30 orang anak anak disabilitas di daerah tersebut.

Yang menjadi perhatian para warga net itu, mulai dari kisah kepala sekolah yang mengantar jemput anak didik mengunakan gerobak kayu jarak tempuh yang mencapai 8 kilometer, para guru hanya digaji Rp97 ribu setiap bulabnya, hingga kondisi bangunan sekolah dengan menampung puluhan murid dengan luas sekolah kurang 50 meter persegi itu masih dinilai memprihatinkan.

Adapun modal untuk antar jemput siswanya, kepala sekolah tersebut harus merogoh sakunya sendiri.

Walau setiap hari membutuhkan tenaga ekstra serta dana bensin motor, kepala sekolah itu tidak pernah berpikir akan merugi dari mengelola SLB itu. Dia harus menyisihkan uang saku dari pengepul karet dan pinang di kampungnya sendiri.

Penghasilannya dia sisihkan untuk membeli bensin atau untuk memperbaiki motor dan gerobaknya bila kondisi rusak. Begitu juga untuk kebutuhan yayasan yang dia miliki.

Selain menjemput muridnya, setelah jam pulang sekolah pukul 12.00 WIB, kepala sekolah yang hanya tamatan SLTA ini juga harus mengantarkan kembali murid-muridnya ke rumah masing-masing. Waktu yang dibutuhkan untuk mengantar pulang lebih cepat ketimbang saat menjemput.

Kepala sekolah sekaligus Ketua Yayasan, Syafrizal mengungkapkan, viralnya kisah mereka sebagai pendiri sekaligus beberapa orang pendidik sekolah, setelah mendapat peran dari beberapa awak media.

"Setelah sekolah kami mencuat ke media, Allhamdulillah, hingga saat ini sudah ada beberapa orang yang peduli kepada nasib sekolah kami. Sebelumnya kami hanya mengharapkan Dana BOS dan swadaya kami sama kami saja untuk meneruskan kelangsungan sekolah ini," ujarnya Kamis (7/9/2017).

Dampak atas viralnya kisah mereka, beberapa minggu belakangan Syafrizal mengungkapkan bahwa pihaknya sempat dihubungi secara langsung oleh Gubernur Rovinsi Riau, Arsyadjuliandi Rachman melalui telphone genggam.

Dari sambungan telpon tersebut kata Syafrizal, ia diminta oleh Gubernur Riau untuk mengajukan proposal terkait apa saja kebutuhan SLB Satu Atap Sekar Meranti.

"Saya disuruh pak gubernur segera mengajukan proposal. Ia juga menyampaikan akan mampir ke sekolah kami jika ia berkunjung ke Meranti," ungkapnya.

Syafrizal tidak menyangka jika keluhannya mendapat respon cepat dari orang nomor satu di Riau itu.(hrc)

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler