Kanal

Azrori Minta Pemkab Kuansing Segera Benahi Saluran Irigasi Yang Roboh di Pebaun Hulu

RIAUIN.COM- Saluran irigasi di Desa Pebaun Hulu, Kecamatan Kuantan Mudik roboh di terjang banjir, Senin (18/4/2022) lalu.

Anggota DPRD Kuansing Azrori Analke Apas meminta pemerintah segera mencari solusi agar irigasi tersebut secepatnya diperbaiki.

"Melihat kondisi di lapangan sangat menyedihkan sekali, perlu penanganan serius dan cepat karena saluran irigasi ini sangat dibutuhkan untuk mengairi sawah masyarakat di dua desa yaitu Desa Pebaun Hulu dan Pebaun Hilir," kata politisi PPP Kuansing ini prihatin.

Ia berharap perbaikan itu segera dilaksanakan mengingat masa tanam sudah dekat perkiraan bulan Juli yang akan datang. 

"Saya berharap pihak PUPR dalam hal ini bidang irigasi dan pengairan tolong buat perencanaan yang matang dan jangan asal kerja,," tutur pria yang akrab disapa Dedek ini menyarankan.

Dalam pelaksanaannya nanti, ucap Dedek, perlu didudukkan bersama dengan pihak dinas pertanian, pemerintah desa dan tokoh masyarakat/perwakilan petani biar tau bagaimana keluhan masyarakat menjadi bagian dari perencanaan yang lebih baik.

"Tolong dengarkan harapan masyarakat. Karena yang tau akan kebutuhan air dan kendala dilapangan tentunya mereka juga sangat hapal persoalan dilapangan," ungkapnya.

Dan teramat penting, kata Dedek, lakukan pengawasan dan sanksi tegas bagi masyarakat yang merusak/membobol aliran irigasi tersebut karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Kita harus bersikap adil di masyarakat dan ini pastinya akan berdampak pada hasil produksi padi masa tanam yang akan datang," tegasnya.

Sementara itu, Kadis PUPR melalui Kabid SDA Pebri Mahmud menuturkan bahwa irigasi yang roboh itu dibangun pada tahun 1980 lalu oleh Pemerintah Provinsi Riau. 

Lalu, pada tahun 2018 dilakukan rehabilitas pada saluran irigasinya. Berdasarkan pantauannya dilapangan, irigasi tersebut roboh murni karena bencana alam. Dengan debit air yang cukup kuat sehingga saluran tersebut tidak mampu menahan derasnya air.

"Tahun 2018 lalu saluran itu hanya rehab, untuk memperlebar saluran. Saluran lama diperlebar dimensinya," kata Pebri.

" Bagaimana kuatnya kontruksi kalaulah tanah dibawah yang berjalan, pasti akan hancur. Karena saluran itu tidak pakai tiang pancang," jelas Pebri.

Untuk memperbaiki saluran tersebut, sebut Pebri, pihaknya akan berkonsultasi dengan Plt Bupati terlebih dahulu mengenai penganggaran.

"Bisa saja nanti melalui dana penanggulangan bencana. Kami menunggu petunjuk bupati," tutup Pebri.-hen

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler