"Saat ini Nuri memanfaatkan waktu luangnya dengan menjahit dan membuat masker, kemudian masker itu kita bagikan kepada masyarakat kabupaten Inhu," ucap Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIK melalui PS Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran, Sabtu (11/4/2020).
Dikatakannya, Nuri tidak hanya putus kaki karena amputasi, saat ini Nuri juga harus putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dari keluarganya. Tapi ia tetap bersemangat menjalani hari-harinya, ia terus berusaha melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ketika semua pihak berjuang melawan pandemi corona, Nuri tidak hanya berpangku tangan dan larut dalam kesedihan akibat kehilangan kakinya.
Sebagaimana diketahui, Nuri merupakan mengalami kecelakaan tunggal pada awal Januari 2020 lalu. Tapi karena keterbatasan biaya perobatan, hingga pertengahan Februari 2020 kaki sebelah kanan membengkak dan membusuk mengeluarkan nanah hingga ketulang.
Hal ini diketahui oleh Kapolres Inhu Akbp Efrizal SIK setelah mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas Polres Inhu.
Tak hanya menyerahkan bantuan, Kapolres Inhu juga langsung membawa Nuri ke RS Bhayangkara menggunakan Ambulance Polres Inhu. Nuri secepatnya mendapatkan perawatan medis yang layak untuk pengobatan kakinya tanpa dipungut biaya.